Rabu 11 Sep 2013 23:49 WIB

Pegawai Jarang di Tempat, Warga Segel Kantor Lurah di Jambi

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kantor Lurah Teluk Kenali, Kecamatan Telanai, Kota Jambi, Rabu (11/9) disegel puluhan warga. Mereka kesal dengan pegawai kantor tersebut yang jarang di tempat.

"Warga datang berulang kali dari pagi tadi mau berurusan. Namun sampai jam sepuluh tadi kantor masih kosong. Lalu warga langsung menyegel kantor," ujar seorang warga yang ikut penyegelan di DPRD Kota Jambi saat melakukan dengar pendapat dengan anggota dewan.

Bahkan saking seringnya tidak masuk, sejumlah warga setempat mengaku tidak mengetahui siapa yang menjabat sebagai Lurah Teluk Kenali saat ini. "Karena sering tidak masuk, kami saja banyak yang tidak kenal dengan lurah," katanya.

Aksi penyegelan dilakukan warga pagi Rabu, dan setelah warga membubarkan diri, baru ada satu orang pegawai yang datang. "Itu yang datang cuma ibu pegawai," katanya.

Lurah Teluk Kenali, Khaidirman, membantah jika Kantor Kelurahan Teluk Kenali sering kosong seperti tudingan warga yang melakukan penyegelan terhadap kantornya.

Menurut dia, pada saat kedatangan warga pada hari itu untuk menyegel kantor, sudah ada stafnya yang datang, tapi dihalang-halangi oleh warga sehingga staf tersebut tidak dapat masuk.

"Selama saya jadi lurah di Teluk Kenali ini sejak dua tahun lalu, tidak ada sehelai surat juga yang saya hambat atau tidak saya selesaikan," katanya.

Ketua Komisi A DPRD Kota Jambi, Jefri Bintara Pardede, mengatakan, pihaknya menerima aspirasi warga yang tidak puas terhadap pelayanan pemerintah. "Kami apresiasi apa yang menjadi keluhan warga, wajar jika mereka kesal jika pelayanan aparat kelurahan tidak maksimal," katanya.

Menurut dia, pemerintah harus lebih giat lagi melayani masyrakat, sebab masyarakat saat ini sudah pintar dan kritis menyikapi permasalahan mereka. "Tuntutan mereka sederhana, agar pemerintah baik di tingkat kelurahan dan lainnya lebih meningkatkan kinerja mereka dalam melayani masyarakat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement