Selasa 10 Sep 2013 15:30 WIB

PDIP Bisa Usung Jokowi-Puan untuk Atasi Resistensi Internal

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo (Jokowi) dan Puan Maharani berpeluang besar menjadi pasangan capres dan cawapres PDI Perjuangan pada pemilu 2014. Masuknya nama Puan merupakan solusi untuk mengatasi resistensi yang mungkin terjadi di internal partai jika Jokowi dicapreskan. 

"Saya melihat sepertinya Megawati sudah mengantisipasi resistensi terhadap Jokowi," kata pengamat politik Gungun Heryanto ketika dihubungi Republika, Selasa (10/9).

Gungun menyatakan, Megawati menyadari pencapresan Jokowi bisa menimbulkan resistensi di sejumlah elite PDI Perjuangan. Hal ini karena Jokowi bukan trah Sukarno dan terbilang kader baru dalam jajaran elite PDI Perjuangan. 

Mengatasi hal itu, imbuh Gungun, Megawati akan mengusung Puan Maharani untuk menjadi cawapres pendamping Jokowi. "Kalau Jokowi dipasangkan dengan kader partai lain itu susah," ujarnya.

Upaya menduetkan Jokowi-Puan sebenarnya bisa dilihat dari komposisi peran yang diberikan Megawati kepada keduanya dalam rapat kerja nasional (rakernas) III PDI Perjuangan lalu. 

Menurut Gungun, dalam forum rakernas tersebut terlihat jelas bagaimana Megawati sengaja memberikan panggung yang besar kepada Jokowi. Megawati, misalnya, sengaja memberikan kesempatan kepada Jokowi untuk membacakan dedication of life yang pernah ditulis Sukarno. 

Dalam pidato-pidatonya Megawati juga berulangkali menyebut nama Jokowi sebagai simbol regenerasi. "Kita menangkan ada satu panggung yang sengaja diberikan Megawati ke Jokowi," katanya.

Sementara terhadap Puan terlihat jelas bagaimana usaha Megawati memberikan ruang bagi putrinya tersebut tampil di muka publik. Puan misalnya diberikan kesempatan menjadi ketua panitia rakernas dan didampuk sebagai pembaca hasil-hasil rekomendasi rakernas. 

Di sisi lain, Gungun juga melihat selama ini Megawati telah banyak memberikan kursus politik kepada Puan dengan menempatkannya sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR dan Ketua DPP Bidang Politik. "Puan lebih efektif diusung dan terkesan diproyeksikan meneruskan rekam jejak kepemimpinan Megawati," kata Gungun.

Namun, duet pasangan Jokowi-Puan sangat dipengaruhi hasil perolehan suara PDI Perjuangan di pemilu legislatif mendatang. Menurutnya, apabila suara partai moncong putih itu di bawah 20 persen perolehan suara sah nasonal, maka mereka harus bersikap realistis menduetkan Jokowi dengan kader partai lain sebagai cawapres. "Jokowi disandingkan dengan siapa saja menang," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement