Senin 09 Sep 2013 19:13 WIB

Perajin Tahu-Tempe Dipaksa Mogok Produksi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Fernan Rahadi
 Perajin menata peralatan pembuatan tempe yang tidak digunakan akibat aksi mogok di sentra pembuatan tempe Utan Panjang, Jakarta, Senin (9/9).    (Republika/Aditya Pradana Putra)
Perajin menata peralatan pembuatan tempe yang tidak digunakan akibat aksi mogok di sentra pembuatan tempe Utan Panjang, Jakarta, Senin (9/9). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Perajin tahu dan tempe di Purwakarta, merealisasikan aksi mogok produksi. Namun, aksi tersebut tidak 100 persen keinginan perajin. Pasalnya, mogok produksi merupakan instruksi dari gabungan koperasi perajin tahu dan tempe (Gakoptindo) pusat.

Adis Muchtar (54 tahun), salah seorang perajin tahu asal Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Purwakarta, mengatakan, sebenarnya perajin tahu tempe di Purwakarta, tak mengetahui tujuan pasti mengenai mogok produksi ini. Tapi, yang jelas beberapa pekan terakhir ada pihak yang mengaku utusan dari pusat, menginstruksikan untuk melancarkan aksi mogok produksi ini.

Bahkan, beberapa hari terakhir, pabrik tahunya selalu di awasi oleh orang tak dikenal. "Jadi, kami terpaksa mogok produksi," ujarnya, kepada Republika, Senin (9/9).

Aksi mogok ini akan berlangsung selama tiga hari kedepan. Terhitung dari Senin sampai Rabu (11/9). Aksi tersebut, sesuai dengan surat edaran dari Gapoktindo pusat.

Dengan kondisi ini, para perajin menjadi kebingungan. Sebab, dengan berhenti produksi, maka perajin akan kehilangan keuntungan. Selain itu, para karyawannya juga akan menganggur untuk sementara waktu. Tak hanya itu, perajin juga merasa kasihan terhadap masyarakat yang biasa mengkonsumsi tahu serta tempe. "Kasihan langganan, tidak bisa makan tahu dan tempe selama tiga hari ini," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement