Jumat 06 Sep 2013 21:19 WIB

Alasan Ekonomi, Peminat TKI di Cirebon Masih Tinggi

Sebanyak 110 tenaga kerja Indonesia (TKI) bersiap untuk diberangkatkan ke Korea Selatan, Ciracas, Jakarta, Senin (7/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Sebanyak 110 tenaga kerja Indonesia (TKI) bersiap untuk diberangkatkan ke Korea Selatan, Ciracas, Jakarta, Senin (7/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Minat menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih cukup tinggi. Alasan utama mereka kesulitan memperoleh pekerjaan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi H Deni Agustin SE kepada wartawan di Cirebon, Jumat (6/9) mengatakan, minat menjadi TKI di daerah Pantura Kabupaten Cirebon masih tinggi, tahun 2012 sekitar 9800 diberangkarkan.

Menjadi TKI menjadi pilihan warga Pantura Cirebon, kata dia, alasan mereka bervariasi mulai dari kesulitan bersaing mendapatkan pekerjaan, hingga upah tinggi.

Setiap tahun jumlah keberangkatan TKI asal Cirebon ke berbagai negara seperti ArabSaudi, Taiwan, Korea, Singapura meningkat, pada tahun 2011 sekitar 4000 kini mencapai 9800 orang.

Yono salah seorang calon TKI di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Cirebon mengaku terpaksa mendaftarkan diri menjadi TKI karena sulit mendapatkan pekerjaan. Selain itu upah di luar negeri seperti Korea dan Taiwan tinggi dibandingkan di Cirebon.

Hanya berbekal ijazah Sekolah Menengah Pertama ia mencoba mendaftarkan diri menjadi TKI. Harapannya bisa berangkat dan bekerja karena di Cirebon semakin ketat persaingan mencari lowongan kerja.

Hartati mantan TKI yang ingin berangkat kembali mengaku, menjadi buruh harian lepas di Cirebon hanya cukup untuk kebutuhan hidup, karena upah rendah berbeda sewaktu di Taiwan gajinya memuaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement