Kamis 05 Sep 2013 21:58 WIB

Lapas Kelas II B Indramayu Krisis Air Bersih

Rep: Lilis Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tahanan/ilustrasi
Foto: Antara
Tahanan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Indramayu mengalami krisis air bersih. Hal itu terjadi akibat over kapasitas narapidana yang menjadi penghuni di Lapas tersebut.

Kepala Lapas II B Indramayu Sugito menyebutkan, penghuni lapas saat ini mencapai 615 orang narapidana. Padahal, kapasitasnya seharusnya hanya sekitar 300 orang. Akibatnya, pasokan air bersih dari PDAM Indramayu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan semua narapidana tersebut.

"Kurangnya pasokan air bersih ini sudah terjadi sejak 2011 lalu,’’ ujar Sugito, saat ditemui usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Polres Indramayu, Kodim 0616 Indramayu, dan Pemkab Indramayu untuk mengantisipasi potensi kerusuhan di Lapas II B Indramayu, Kamis (5/9).

Sugito mengungkapkan, untuk mengatasi masalah itu, petugas lapas terpaksa membuat jadwal pembagian air kepada para narapidana. Selain itu, penggunaan air bersih pun harus dibatasi.

KPLP Lapas, Singgih Purnawan, menambahkan, pihaknya pernah berupaya mengatasi kurangnya pasokan air bersih itu dengan membuat tiga buah sumur di lingkungan lapas. Namun ternyata, air sumur dengan kedalaman 15 meter tersebut kualitasnya buruk.

"Harusnya bikin sumur bor di lokasi yang cukup jauh dari lapas, tapi anggarannya tidak ada,’’ kata Singgih. 

Sementara itu, selain menyebabkan kurangnya pasokan air bersih, kondisi lapas yang melebihi kapasitas juga mengakibatkan para narapidana harus berdesakan di dalam ruang tahanan.

Dari satu ruangan berkapasitas tujuh orang, kini ditempati 15 - 19 orang. Sedangkan ruangan yang berkapasitas tiga orang, kini ditempati tujuh orang. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement