Selasa 03 Sep 2013 05:26 WIB

Aneh, Air Tanah di Lenteng Agung Tiba-Tiba Berwarna Merah

air tanah/ilustrasi
air tanah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Belum juga hilang kehebohan warga Lenteng Agung yang menolak kehadiran Lurah Susan, kini warga setempat juga kembali dihebohkan dengan perubahan air tanah di rumah milik Sugiyanto (71) di Jl Haji Joko No 23 RT 08/04, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Air yang semula putih itu tiba-tiba berubah jadi merah, hingga menimbulkan kehebohan di antara warga. Bahkan, tak sedikit warga yang mempercayai air itu bisa mengobati penyakit.

"Kejadiannya sekitar pukul 21.30 WIB Ahad (1/9) malam, saat sedang cuci tangan. Air yang keluar dari keran berwarna merah," ujar Sugiyanto, seperti dilansir situs beritajakarta.

Menurut Sugiyanto, dirinya tidak merasakan ada bau atau rasa yang berbeda dari air tersebut. Ia justru merasa mendapat manfaat dari air tersebut. "Saya pegal di pundak, pas diusap dengan air itu hilang. Langsung tersebar ke warga, jadi pada menyerbu," tukas pria yang sejak 1968 telah menetap di tempat tersebut.

Sugiyanto mengaku, air itu tidak berasa apapun. Hanya seperti rebusan kulit manggis. "Tidak ada rasa apapun, paling sedikit kaya rebusan kulit manggis. Agak sepat," tuturnya.

Mendengar ada air berwarna merah, sejumlah warga pun mulai berdatangan untuk mengambil air dengan botol yang telah dibawa dari rumah masing-masing. Amung (52) seorang warga mengaku, air merah itu berkhasiat. Bahkan setelah diminum, penyakit gatal di wajahnya hilang. 

Sementara itu, Sekretaris Lurah Lenteng Agung, Adhi Suryo mengatakan, pihaknya telah membawa sampel air ke laboratorium kesehatan Kecamatan Jagakarsa. Untuk sementara pihak Polsek Jagakarsa melarang air tersebut dikonsumsi. "Kita sudah bawa sampel ke polsek dan nanti ke laboratorium Jagakarsa. Untuk sementara air dilarang diminum karena belum tahu kandungannya," tegasnya.

Untuk hasil uji, lanjut Adhi, diperkirakan baru keluar esok hari. "Sepertinya baru besok diketahui hasilnya. Makanya lebih baik pemilik mencegah lebih dulu warga yang minta air," saran Adhi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement