REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur (Presdir) Lion Air Rusdi Kirana menyatakan mendapat kehormatan saat diundang Komite Konvensi Demokrat untuk ikut dalam penjaringan calon presiden Partai Demokrat.
"Kehormatan itu tentu akan kecil artinya, jika saya hanya memikirkan hasrat kekuasaan yang muncul setelah undangan (dari Komite Konvensi) tersebut. Sebagai manusia biasa, sangat alamiah jika ada lonjakan rasa bangga. Namun selain bersyukur, tentu realistis," kata Rusdi dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (30/8).
Menurutnya, alasan meberikan kesempatan yang lain, karena pihaknya tidak memiliki pengalaman politik yang cukup. Apalagi, politik bukanlah dunia bisnis, tetapi politik punya cita-cita yang lebih mulia dan dituntut pengorbanan di dalamnya.
"Bagi saya, calon kandidat lain dalam konvensi Partai Demokrat memiliki rekam jejak dan catatan politik yang lebih panjang. Maka sangatlah pantas bagi saya untuk mengembalikan kehormatan ini menjadi bentuk kehormatan lain yang saya berikan kepada Partai Demokrat," ujarnya.
Oleh karena itu, Rusdi tanpa ragu memutuskan untuk mundur dari konvensi Capres Partai Demokrat, bukan karena meragukan kredibilitas konvensi PD, tapi lebih karena tidak ingin mengurangi kadar dan nilai kebangsaan yang tinggi pada konvensi itu.
"Saya sudah memikirkan ini dengan matang. Saya harus berbesar hati untuk memberi jalan pada putra terbaik bangsa yang akan lahir dari proses konvensi yang terhormat ini. Dan saya berjanji akan mendukung siapa pun yang akan memenangkan konvensi ini kelak," tambahnya.
Rusdi Kirana menyampaikan rasa syukur dan hormat kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Komite Konvensi Capres PD. Karena sebuah harapan telah diletakkan di pundaknya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika