REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis buku 'Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas', Ma'mun Murod Al-Barbasy, mengatakan mantan ketua umum PB HMI tersebut memang tidak bisa menghadiri peluncuran buku yang ditulisnya.
"Anas sudah jadi tumbal politik, makanya dia tidak bisa datang, berbahaya," katanya di Jakarta, Jumat (23/8).
Sebagai tumbal politik, ujar Ma'mun, Anas sangat potensial. Ia hanya hadir selama 2,5 tahun di Demokrat. Namun, kehadirannya membuat partai pemenang pemilu tersebut semakin melejit.
"Anas tumbal potensial karena dia merupakan mantan ketua umum HMI sehingga pengikutnya banyak. Apalagi, ia juga cucunya kiai besar dari Yogyakarta. Makanya sangat potensial dimanfaatkan Demokrat," kata Ma'mun.
Sayangnya, terang Ma'mun, secara politik Anas berlari terlalu cepat. Padahal, Cikeas ingin Anas berjalan lambat. Makanya, ia segera dipotong oleh Cikeas.
"Saya menulis buku soal Anas ini dengan menghimpun data dari wawancara. Semula Anas tak mau ditulis, namun saya yang memaksanya," kata Ma'mun.