Kamis 22 Aug 2013 13:16 WIB

Kritis, Empat Bayi Kembar Lima Masih Berjuang Hidup

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: A.Syalaby Ichsan
Kaki bayi (ilustrasi)
Kaki bayi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat dari bayi yang kembar lima hingga kini kondisinya masih kritis. Dokter yang menangani bayi-bayi tersebut mengatakan, sulit untuk mempertahankan bayi kembar lima yang lahir pada usia kandungan hanya enam bulan itu.

Terlebih, bobot bayi-bayi buah cinta Bagus (37) dan Enita (31) itu kurang dari 500 gram. Bayi pertama yang berjenis kelamin laki-laki hanya memiliki bobot 472 gram. Bayi kedua laki-laki berat tubuhnya 459 gram.

Bayi ketiga, yang berjenis perempuan, memiliki bobot tubuh paling kecil, yaitu hanya 353 gram. Sementara, bayi keempat dan kelima yang keduanya laki-laki, memiliki bobot tubuh 499 gram dan 483 gram.

Direktur Medis dan Keperawatan Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita, Didi Danukusumo mengatakan,  keempat bayi yang lahir pada Selasa (20/8) lalu itu masih berada di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSAB Harapan Kita. Mereka, masih menggunakan alat bantu pernapasan.

"Bayi seperti ini penanganannya tidak mudah. Di negara maju seperti Amerika Serikat saja, penanganan bayi kecil ekstrem hasilnya tidak pasti. Karenanya kami tidak bisa menjanjikan," ujar dia dalam konferensi pers di ruang sidang RSAB Harapan Kita, Kamis (22/8). 

Menurut Didi, karena bayi-bayi itu lahir di usia kandungan tujuh bulan, maka paru-paru mereka belum matang. Sehingga, kata dia, problem utama yang akan dihadapi adalah gagal napas. Masalah itu pula yang dihadapi oleh bayi kedua hingga tidak bisa diselamatkan.   

"Bayi kedua mengalami gagal napas karena paru-paru belum siap. Sistem saluran cerna dan hatinya juga begitu, sehingga rentan terinfeksi dan mengalami hypotermia," tambah Didi. 

Menurut dia, bayi-bayi mungil itu kini masih harus berjuang untuk melewati masa kritis selama tujuh hari. Namun demikian, lanjut Didi, setelah lewati masa kritis pun tidak bisa dipastikan apakah bayi-bayi itu bisa berkembang dengan sempurna atau tidak. 

"Kita akan rawat bayi-bayi itu sampai semampunya. Segala upaya kita optimalkan untuk selamatkan bayi," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement