Rabu 21 Aug 2013 20:40 WIB

RS Harapan Kita: Kondisi Bayi Kembar Lima Masih Lemah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Hazliansyah
Suasana Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (27/12).
Foto: republika/prayogi
Suasana Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Medis dan Keperawatan Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita, Didi Danukusumo mengatakan, saat ini bayi kembar lima pasangan Bagus (37) dan Enita Fentrikana (31) masih berada di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Bayi-bayi tersebut membutuhkan alat bantu pernapasan.

Kondisi empat bayi mungil itu masih sangat lemah. Karena lahir prematur, organ tubuh mereka belum matang.

"Kita masih berjuang untuk melewati masa kritis tujuh hari untuk bayinya," ujar Didi, Rabu (21/8).

Menurut dia, kejadian langka ini bukan pertama kalinya terjadi di RSAB Harapan Kita. Pada 2002 lalu juga pernah ada pasien yang melahirkan bayi kembar lima.

"Tapi bayinya lebih besar dan semuanya hidup," katanya.

Setelah tiga tahun menanti momongan, Enita melahirkan buah cinta mereka. Kebahagian yang dirasakan mereka berlipat-lipat. Enita tidak hanya melahirkan satu bayi, tapi lima bayi sekaligus. Empat bayi laki-laki dan satu bayi perempuan.

Saat dilahirkan, kelima bayi yang belum memiliki nama tersebut telah memiliki organ tubuh yang lengkap. Hanya saja, karena lahir prematur, bobot tubuhnya sangat kecil dan kondisinya lemah.

Bayi yang paling besar beratnya hanya 400 gram. Kelima bayi itu pun akhirnya harus menjalani perawatan di ruang NICU anak.

Namun, baru saja bergembira atas kelahiran lima bayinya, pasangan yang tinggal di Jalan Nipah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu tiba-tiba dirundung duka. Sebab, anak kedua mereka meninggal pada Selasa (20/8) pukul 22.00 WIB, tepat di hari ulang tahun sang bunda, karena kondisinya yang sangat lemah.

Bayi yang diberi nama Muhammad Hafidz itu kemudian dimakamkan Rabu (21/8) siang di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement