Selasa 20 Aug 2013 18:55 WIB

Kalangan Internal dan Eksternal Sama-Sama Berpeluang di Konvensi Demokrat

Partai Demokrat umumkan susunan Komite Konvensi Calon Presiden.
Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Partai Demokrat umumkan susunan Komite Konvensi Calon Presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Analis politik Universitas Diponegoro Semarang Susilo Utomo menilai kalangan eksternal dan internal sama-sama berpeluang dalam konvensi calon presiden yang digelar Partai Demokrat.

"Kalau menilik arti semula konvensi partai politik, figur internal yang semestinya lebih berpeluang. Namun, konvensi Demokrat ini sepertinya berbeda, dengan membuka peluang eksternal," katanya di Semarang, Selasa, seperti dikutip Antara.

Menurut dia, kalangan internal memang memiliki jaringan yang lebih kuat di kalangan pengurus parpol, mulai cabang hingga pusat sehingga menjadi kekuatan tersendiri, sementara kalangan eksternal tidak memilikinya.

Akan tetapi, kata dia, Demokrat selama ini menunjukkan bukan sebagai parpol ideologis, melainkan parpol yang bergantung pada figur, sebagaimana sosok Susilo Bambang Yudhoyono sehingga akan ikut berpengaruh.

"Karena itu, Demokrat membuka peluang dengan menjajaki tokoh-tokoh di luar parpol itu untuk konvensi. Popularitas tokoh di mata publik, penerimaan masyarakat tentu menjadi pertimbangan tersendiri," katanya.

Apalagi, ia mengatakan selama ini banyak kader Demokrat yang "terjun bebas" karena terlibat korupsi sehingga kehadiran tokoh eksternal yang diterima publik dan menimbulkan persepsi positif akan dipertimbangkan.

Ia menjelaskan tokoh-tokoh eksternal yang ikut konvensi Demokrat juga tak perlu khawatir popularitasnya turun karena masyarakat sekarang ini memilih pemimpinnya bergantung pada figur, bukan parpolnya.

Apalagi, kata dia, jika tokoh eksternal yang ikut konvensi Demokrat bukan dari kalangan politikus parpol sehingga tidak perlu takut akan dikatakan sebagai "kutu loncat" yang senang berpindah pindah parpol.

"Misalnya, Dahlan Iskan. Dia bukan orang parpol. Demikian juga Mahfud MD. Meski dulunya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dia lebih dilihat dekat dengan sosok Gus Dur. Bukan dari parpolnya (PKB)," katanya.

Tentunya, Susilo mengatakan tokoh-tokoh eksternal yang akan ikut konvensi capres Demokrat pasti telah memperhitungkan peluang dalam konvensi itu, termasuk peluangnya bersaing dengan para kader internal.

Sebelumnya,  Board of Advisors CSIS,  Jeffrie Geovanie mewanti-wanti agar penjaringan capres digelar terbuka dan demokratis.

"Harapan saya Demokrat terbuka dalam mekanisme dan penetapan hasil akhir dari konvensi ini. Harusnya begitu. Kalau tidak, akan jadi bumerang," kata Jeffrie pertengahan April lalu.

Sebagai warga negara, Jeffrie saat itu mengungkapkan harapannya, bahwa yang menentukan siapa yang menjadi calon presiden di antara peserta konvensi itu adalah rakyat, pemilih pada umumnya.

"Kalau survei pemilih nasional yang menjadi basis dalam mengambil keputusan, maka calon yang ditetapkan akan sangat mencerminkan aspirasi pemilih nasional," jelasnya.

Tak hanya itu, Jeffrie juga mengingatkan, pendaftaran konvensi bersifat terbuka. Artinya tidak hanya diikuti kader Demokrat. Dengan itu, tokoh-tokoh alternatif dari generasi baru bisa ikut konvensi.

"Setahu saya Demokrat akan membuat konvensi terbuka. Tentu Demokrat tidak membatasi generasi. Tapi jelas terbuka terhadap generasi baru, yang merupakan generasi pemilih mayoritas," tuturnya.

Ia memperkirakan dalam Konvensi Capres Partai Demokrat akan terjadi duel yang keras antara tiga kandidat kuat.  Mereka adalah penguasaha sukses di tanah air, bos Lion Air Rusdi Kirana, Gita Wirjawan yang saat ini menjadi Menteri Perdagangan dan Chaerul Tanjung.

Menurutnya, ketiga kandidat yang disebut-sebut akan meramaikan bursa Capres Demokrat itu memiliki kemampuan untuk bertarung di Pilpres 2014 nanti.

‎​"Anggapan saya tersebut sangat wajar karena mereka bertiga memiliki kemampuan yang lengkap. Terbukti mampu membangun bisnisnya sukses, seperti Gita Wiryawan dengan Ancora Grupnya, Chaerul Tanjung dengan Trans Corp nya, dan Rusdi Kirana dengan Lion Air Grupnya," kata Jeffrie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement