Senin 19 Aug 2013 14:31 WIB

SBY: Tak Boleh Diaspora Indonesia Diperlakukan Seperti Orang Asing

Rep: Esthi Maharani/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga negara Indonesia yang berada di luar negeri/Diaspora, ilustrasi
Foto: Perhimpunan Pelajar Indonesia
Warga negara Indonesia yang berada di luar negeri/Diaspora, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden SBY menyambut kedatangan para diaspora Indonesia dalam forum Kongres Kedua Diaspora Indonesia. Ia sempat menyatakan rasa terharunya atas kedatangan orang-orang Indonesia yang merantau di seluruh dunia untuk bergabung dan memberikan kontribusinya lewat forum tersebut.

Menurut dia, diaspora Indonesia telah mengukirkan sejarah. Setelah dibentuk dan mengadakan kongres pertama kali di Los Angles, Amerika Serikat tahun lalu, kongres kedua pun melakukan hal yang sama. Sebab, untuk pertama kalinya mengajak diaspora Indonesia mudik ke tanah air.

Dengan jumlah peserta hampir empat ribu orang yang tersebar dari seluruh punjuru dunia, Presiden memberikan apresiasi terhadap kongres termasuk kepada para diaspora. Karenanya, ia pun menegaskan setiap diaspora Indonesia tidak boleh merasa asing ketika kembali ke tanah air.

“Tidak boleh ada diaspora Indonesia yang diperlakukan seperti orang asing jikalau pulang ke kampung halamannya,” katanya saat memberikan sambutan, Senin (19/8).

Presiden mengharapkan selama berada di Indonesia, diaspora Indonesia dapat merasakan sendiri sambutan kekeluargaan dari rakyat Indonesia.

“Prinsipnya: sepanjang di kepala, hati dan darah Anda ada 'Indonesia', maka sepanjang itu pulalah Anda akan selalu menjadi bagian dari keluarga besar Indonesia,” katanya.

Tak hanya itu, Presiden menekankan keberadaan diaspora Indonesia telah diakui dan dideklarasikan kepada masyarakat Indonesia. Tepatnya ketika pidato kenegaraan dilakukan di gedung MPR/DPR/DPD pada 16 Agustus 2013. Saat itu, ketua sidang yakni Ketua DPD, Irman Gusman telah mengumumkan keberadaan dispora Indonesia.

Delegasi diaspora pun turut hadir dalam acara tersebut. “Ini pertanda jelas bahwa bangsa dan negara Indonesia benar-benar memandang diaspora sebagai sahabat dan aset Indonesia,” katanya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement