Kamis 15 Aug 2013 22:10 WIB

Pemerintah Akan Rekrut Guru Pramuka

Rep: Fenny Melisa/ Red: A.Syalaby Ichsan
Dua anggota Pramuka memberikan arahan kepada pemudik Kereta Api di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (5/8).
Foto: Antara
Dua anggota Pramuka memberikan arahan kepada pemudik Kereta Api di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan merekrut guru untuk melatih ekstrakurikuler Pramuka di sekolah. Perekrutan tersebut dilakukan karena pada Kurikulum 2013 ini pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib.

"Guru yang direkrut adalah guru yang mengajar di sekolah tersebut," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono di Aula RRI Jakarta Kamis (15/8) usai Halal bi Halal di jajaran Kemenko Kesra.

Agung menuturkan guru yang direkrut tersebut akan dilatih dan dididik oleh Kwarnas, Polisi, tentara, dan instansi terkait. Menurut Agung diwajibkannya Pramuka sebagai ekstra kurikuler  karena banyak anak didik saat ini yang tidak tahu akan arti dan makna pendidikan pramuka.

Padahal, nilai-nilai yang diajarkan dalam Pramuka sangat penting dalam membangun katakter bangsa."Pendidikan kepramukaan akan kembali direvitalisasi dan difungsikan optimal," katanya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan kegiatan belajar mengajar Kurikulum 2013 baru akan efektif berjalan pada 19 Agustus 2013. Hal ini disebabkan adanya sejumlah daerah yang selama bulan puasa sekolah libur total.

Ia mengungkapkan, setelah satu bulan pelaksanaan Kurikulum 2013 akan dilakukan monitoring dan evaluasi (monev). Kegiatan monev ini akan dilakukan pada akhir bulan Agustus atau awal September. “Monev yang dilakukan bukan sampling, tetapi sensus. Setiap sekolah sasaran akan dilihat,” kata dia.

Aspek pertama yang akan dilihat selama monev, Nuh mengungkapkan, yaitu materi bahan ajar dan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan guru, peserta didik, kepala sekolah, pengawas, komite sekolah, dan orang tua. 

Mereka, kata Nuh, juga akan diminta tanggapan dan kesannya terhadap buku pegangan Kurikulum 2013 yang dibuat Kemdikbud. "Hal ini diperlukan sebab buku ini akan digunakan sebagai acuan buku pada semester II, yang saat ini sedang disusun,” katanya.

Aspek lainnya, lanjut Nuh yaitu progres rapor guru dimulai saat pelatihan nasional guru inti hingga guru sasaran. Tujuannya adalah ingin diketahui nilainya sebelum dilatih dan sesudah dilatih. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement