REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Mengantisipasi terjadinya bentrok susulan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kepolisian Resor Donggala menempatkan sekitar 200 personel di lokasi.
Kepala Kepolisian Resor Donggala AKBP Guruh Arif yang dihubungi dari Kota Palu, Kamis, mengatakan aparat gabungan dari Polres Donggala dan Polda Sulawesi Tengah itu disiagakan di perbatasan Desa Lambara dan Desa Sibalaya yang sehari sebelumnya terjadi bentrok antarwarga.
Selain itu, terdapat juga beberapa aparat TNI yang turut membantu pengamanan.
Bentrok yang belum diketahui secara persis penyebabnya itu tidak menimbulkan korban, namun mengganggu aktivitas warga sekitar. "Oleh karena itu kita berharap tidak terjadi lagi bentrok susulan dengan menempatkan aparat keamanan," ucapnya, berharap.
Kapolres Guruh mengaku belum mengetahui sampai kapan aparat keamanan akan disiagakan di lokasi rawan bentrok. "Kalau situasi sudah benar-benar kondusif, kita akan tarik pasukan keamanan secara bertahap," tukas dia.
Sebelumnya polisi juga telah menangkap sejumlah orang yang terlibat bentrok karena membawa senjata tajam serta diduga sebagai pengerah massa.
Bentrok antarwarga itu berlangsung di jalan desa, persawahan dan ladang kering. Mereka saling lempar batu sambil membawa parang dan senjata tajam lainnya.
Bahkan, ada warga yang membawa senapan angin dan senjata meriam rakitan saat bentrok.
Bentrok di Kabupaten Sigi telah terjadi beberapa kali dan telah menimbulkan sejumlah korban jiwa.