Kamis 15 Aug 2013 11:35 WIB

Gelar Konvensi, Pakar: Demokrat Sedang Bersih-Bersih "Kandang"

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta, Sabtu (29/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta, Sabtu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar politik dari Universitas Indonesia Budiatna mengatakan Partai Demokrat sedang melakukan bersih-bersih "kandang" melalui konvensi yang kini telah memasuki tahap pengumuman anggota Komite Konvensi PD.

"Partai Demokrat dan siapapun peserta konvensi akan berperan saling menguntungkan. Di satu sisi, PD membutuhkan orang-orang yang dapat membantu membersihkan 'kandang'-nya dari politisi internalnya yang tersangkut berbagai kasus korupsi dan skandal lainnya," kata Budiatna, seperti dikutip Antara.

Sedangkan di sisi lain, masih menurut Budiatna, para figur peserta konvensi membutuhkan gerbong yang dapat membawanya menjadi capres mengingat mereka tidak memiliki partai politik.

Beberapa orang yang tidak memiliki partai itu seperti Dahlan Iskan, Mahfud MD dan Gita Wirjawan. Singkatnya, konvensi akan menjadi ajang yang saling menguntungkan bagi partai dan juga peserta konvensi yang berasal dari eksternal partai.

Meski begitu, guru besar politik UI itu menyangsikan pemenang konvensi capres tersebut mendapatkan jaminan sukses dalam Pilpres 2014.

"Contoh dari Partai Golkar menjelang Pilpres 2009 ialah mengusung Jusuf Kalla sebagai capresnya. Pada awalnya banyak orang kagum dengan JK tapi hasil akhir pilpres berkata lain," katanya.

Berbeda halnya pendapat yang dikemukakan oleh pengamat politik Sukardi Rinakit. Dia mengatakan Demokrat sedang menempuh jalan yang baik dengan memberi kesempatan bagi figur eksternal partai untuk ikut serta, baik peserta konvensi dan anggota komite konvensi.

"Saya optimistis terhadap independensi konvensi mengingat anggota komite konvensi diundang dari luar. Setidaknya mereka berusaha seperti itu (mencitrakan netralitas komite)," kata dia.

Cak Kardi mengatakan anggota komite eksternal partai akan menjadi penyeimbang agar konvensi berlangsung demokratis dan sportif. Karena para anggota komite dari luar partai memungkinkan keluar dari keanggotaannya apabila menemui sesuatu yang janggal terhadap prosesi konvensi.

"Jika ada anggota komite konvensi yang keluar, maka PD sedang melakukan 'blunder' karena keluarnya mereka berarti menurunkan kredibilitas konvensi," katanya.

Regenerasi Kepemimpinan Nasional

Sebelumnya, Board of Advisor Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jeffrie Geovanie, mengatakan, konvensi calon presiden (capres) yang akan digelar Partai Demokrat dinilai bisa membuka peluang terciptanya regenerasi kepemimpinan nasional.

Jeffrie adalah pengamat politik yang pertama kali mengusulkan agar Partai Demokrat menggelar konvensi untuk menjaring calon presiden 2014. Ia mengusulkan perlunya digelar konvensi untuk menciptakan regenerasi kepemimpinan nasional.

''Saat ini, kita mengakami kebuntuan regenerasi politik. Konvensi bisa membuka peluang regenerasi kepemimpinan nasional,'' ujar Board of Advisor Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jeffrie Geovanie, beberapa waktu lalu kepada ROL.

Ia menilai, sejumlah calon presiden yang sudah bermunculan lebih mewakili politisi dan genarasi masa lalu. Jeffrie menegaskan, banyaknya capres generasi tua, bertentangan dengan perkembangan masyarakat, yang pemilih mayoritas merupakan generasi baru, berumur di bawah lima puluh tahun.

“Capres yang muncul dari partai-partai umumnya bukan berasal dari generasi baru,” ungkapnya. Namun, pendiri The Indonesian Institute itu mengaku bersyukur karena masih ada partai yang akan menggelar konvensi untuk menjaring capres yang akan bertarung di bursa Pilpres 2014.

Jeffrie memperkirakan Partai Demokrat akan membuat konvensi secara terbuka, tidak membatasi generasi. ''Jadi membuka peluang bagi generasi baru yang merupakan generasi pemilih mayoritas.''

Ia berharap tokoh muda seperti Jokowi, Gita Wirjawan, Sri Mulyani, Marzuki Alie, Dahlan Iskan, Irman Gusman, Mahfud MD, Chaerul Tandjung, Hari Tanoesudibyo, Soetrisno Bachir dan banyak lagi, ikut daftar dan diterima sebagai calon oleh panitia konvensi nanti.

Tokoh-tokoh muda itu, kata dia, akan sulit diakomodasi partai-partai lain untuk jadi calon presiden. ''Jadi Demokrat membuka peluang untuk regenerasi itu.

Jeffrie berharap Partai Demokrat terbuka dalam mekanisme dan penetapan hasil akhir dari konvensi capres. “Kalau tidak terbuka dan demokratis, akan jadi bomerang,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement