Rabu 14 Aug 2013 08:27 WIB

Polisi Masih Mencari Golok Milik Tersangka Pembunuh Sisca

Kronologi: Ade (kiri) dan Wawan (kanan), tersangka pelaku pembunuhan Fransisca Yofie menjelaskan kronologi kejadian di Mapolrestabes Bandung, Selasa (13/8). Fotografer : Edi Yusuf
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kronologi: Ade (kiri) dan Wawan (kanan), tersangka pelaku pembunuhan Fransisca Yofie menjelaskan kronologi kejadian di Mapolrestabes Bandung, Selasa (13/8). Fotografer : Edi Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Tim gabungan Reskrim Polrestabes Bandung dan Polda Jabar masih mencari barang bukti golok milik W, tersangka pembunuh manajer perusahaan pembiayaan Fransisca Yovie.

"Ya masih ada beberapa barang bukti yang masih dicari, salah satunya golok milik W yang menurut pengakuannya dibuang di daerah sekitar Saguling," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno di Bandung, Rabu.

Selain golok, beberapa barang bukti yang belum diketemukan adalah tas coklat milik korban, beberapa potong baju dan jaket milik tersangka W dan A serta sebuah IPhone milik korban Sisca.

Menurut Kapolresta, golok tersebut milik tersangka W yang dibawa oleh saat melakukan aksinya menjambret korban di depan rumah kosnya di kawasan Cipedes Sukajadi Kota Bandung.

Selain itu berdasarkan pengakuan tersangka, golok itu juga digunakan untuk memotong rambut korban yang menyangkut di gear sepeda motor yang ditumpangi tersangka saat melarikan diri, sehingga mengakibatkan luka-luka di sejumlah bagian tubuh korban.

"Beberapa barang bukti itu dibuang terpisah, selain itu juga helm milik korban W juga dibuang di parit, dan saat ini belum diketemukan," katanya.

Kedua tersangka pembunuh gadis cantik tersebut sudah ditangkap tim gabungan Polrestabes Bandung dan Polda Jabar dan telah diekspos berikut barang bukti di Mapolrestabes Bandung.

Selain itu polisi juga menangkap empat orang penadah ponsel BB Dakota milik korban Yovie. Keempatnya juga ditahan di Mapolrestabes Bandung dengan tuduhan penadahan barang bukti.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement