Senin 12 Aug 2013 14:03 WIB

FPI Diminta Bertanggung Jawab Terkait Bentrok di Lamongan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Saleh P Daulay meminta agar polisi segera mengusut tuntas terjadinya bentrokan antara warga Lamongan di Jawa Timur dengan Front Pembela Islam (FPI).

"Siapa pun pelakunya dan apa pun latar belakang ormasnya, bila melanggar aturan perundang-undangan harus ditindak tegas," katanya Senin (12/8).

Menurut Saleh, tidak ada kelompok atau elemen masyarakat yang lebih tinggi kedudukannya di depan hukum. "Kalau betul ada oknum-oknum aktivis FPI yang melakukan tindak kekerasan, mereka  harus diminta pertanggungjawabannya. Apalagi bila tindakan itu menimbulkan keresahan," katanya.

‎​Untuk saat ini, terang Saleh, sebaiknya dilakukan dialog dengan para aktivis FPI yang diduga terlibat. "Mereka harus diberi kesempatan untuk berbicara dan mengklarifikasi tentang apa sesungguhnya yang terjadi," ujarnya.

Ini, kata Saleh, perlu dilakukan untuk mengetahui  secara jelas sebesar apa kerugian dari tindakan mereka. Bila ada tindakan yang dinilai melanggar aturan, maka pelakunya harus dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya,  FPI dan warga  Dusun Gowah, Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan terlibat bentrokan. Peristiwa ini berawal dari dugaan salah satu warga membacok istri salah satu anggota FPI. Puluhan anggota FPI kemudian melakukan sweeping  mencari pelaku pembacokan. Anggota FPI mengamuk dan melakukan sejumlah pengrusakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement