Selasa 06 Aug 2013 20:26 WIB

Warga Kebon Kacang Masih Kesuitan Air

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Hafidz Muftisany
Pengelolaan air Palyja
Foto: Republika/Wihdan
Pengelolaan air Palyja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar warga pelanggan Palyja di Kelurahan Kebon Kacang mengeluhkan air yang belum mengalir. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa menumpang pada tetangga yang memiliki mesin jet pump.

Rahmat Sofyan, warga RT 01 RW 08 Kelurahan Kebon Kacang mengatakan, air sudah berhenti mengalir sejak Sabtu (3/8) lalu. Akibatnya, ia dan empat anggota keluarganya yang lain terpaksa harus menumpang ke rumah tetangga untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci. Kadang, ia juga harus membeli air seharga Rp 4 ribu untuk dua dirijen besar.

"Kalau kelamaan mati begini ya sengsara juga. Mana mau lebaran. Air kan kebutuhan pokok," ujarnya yang mengaku mengeluarkan biaya Rp 150 ribu per bulan untuk berlangganan air dari Palyja.  

Menurut Rahmat, air sempat mengalir pada Senin (5/8) meskipun volumenya tidak besar. Namun demikian, kata dia, tak lama kemudian air kembali mati.

Sementara itu, Susilo, Ketua RW 10 Kelurahan Kebon Kacang mengatakan, di RW tempatnya bermukim, air sudah kembali mengalir setelah sempat mati sejak Sabtu lalu. Namun demikian, kata dia, air yang keluar belum deras seperti biasanya.

"Baru nyala lagi semalam. Tapi keluarnya masih kecil, mungkin karena masih proses pemulihan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement