Ahad 04 Aug 2013 12:34 WIB

IPW Berharap Mudik Jangan Jadi 'Ladang Pembataian'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane
Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane berharap musim mudik jangan sampai menjadi 'ladang pembantaian" di jalanan, terutama bagi pemudik bersepeda motor. Seharusnya, pemerintah mempunyai strategi khusus untuk mengurangi kepadatan Pantura, Ahad, (4/8).

Kepadatan Pantura, ujar Neta, bisa dikurangi dengan mengangkut pemudik melalui jalur laut dengan mengerahkan seluruh kapal perang TNI AL dari Tanjungpriok. Selain itu pemerintah juga bisa mengerahkan seluruh pesawat herkules TNI AU dari Halim Perdanakusuma untuk mengangkut pemudik.

Pemerintah, kata Neta, memang sudah melakukan hal itu tapi sayangnya tidak dilakukan dengan maksimal. Padahal faktanya situasi yang ada menunjukkan 'darurat mudik' sehingga segenap kekuatan militer dan sipil seharusnya dikerahkan untuk mengurangi kepadatan Pantura.

Meskipun Polri sudah melakukan pagar betis, ujar Neta, Polri tidak cukup kuat untuk mengawal kepadatan Pantura. Kepadatan Pantura dari tahun ke tahun makin tidak terkendali.

Peningkatan pemudik sepeda motor rata-rata, Neta melanjutkan, sebesar 12 persen setiap tahun. Untuk itu perlu ada upaya maksimal dari pemerintah mengurangi kepadatan Pantura, sehingga kecelakaan dan korban jiwa di Pantura bisa diminimalisir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement