REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya meringkus lima pelaku kejahatan perampokan sebuah mobil di Tol Cikarang, Bekasi, Rabu (31/7) lalu berkat adanya sistem Global Positioning System (GPS) yang tertanam di bagian bawah mobil.
Herry mengatakan, bermula dari Joni Wijayanto, korban yang juga sopir mobil rental yang dirampok pada Rabu (31/7) sekitar pukul 13.00 WIB, menghubungi polisi langsung setelah kejadian.
Joni yang dibuang dipinggiran jalan Tol Cikarang setelah pelaku mendapatkan mobilnya ternyata masih memiliki telepon genggam yang disembunyikan di balik bajunya.
"Dari korban yang sembunyikan telepon genggam inilah, pengungkapan bermula," kata Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasa (Jatanras) Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heriawan, Jumat (2/8).
Setelah korban menelepon polisi, korban juga menelepon pemilik mobil rental yang bernama Minhajul Abidin. Pada hari itu juga, Minhajul mendatangi Polda Metro Jaya dan menyerahkan GPS tersebut ke polisi.
Dia mengaku mobil miliknya terdeteksi sistem tersebut. Herry menjelaskan, di hari itu juga pihak kepolisian langsung melakukan pengejaran berkat GPS tersebut sampai ke daerah Mauk, Kabupaten Tangerang.
Herry mengatakan, pelaku ke daerah Mauk diduga untuk menjual mobil tersebut. Menurut pengakuan Herry, pihak kepolisian sempat memberikan tembakan peringatan tiga kali. "Tapi mereka tidak menghiraukan dan memilih untuk lari," katanya.
Merasa tidak ada jalan lagi, pelaku yang berjumlah tiga dan berinisial DW, URP, dan IKH meloncati pagar dan loncat ke laut. Disitulah pihak kepolisian meringkus ketiganya.
Herry melanjutkan, dari keterangan ketiganya, pada Jumat (2/8) sekitar pukul 02.30 WIB, polisi langsung mendatangi dua pelaku lainnya yang bernama HR dan FT di daerah Pasar Kemis, Tangerang. Namun, ketika polisi ingin meringkus pelaku, polisi mendapatkan perlawan dari pelaku dan sempat terjadi adu tembakan.
Menurut Herry, pihak kepolisian mengambil tindakan tegas dengan menembak pelaku. "Kita sempat ingin bawa ke rumah sakit namun meninggal di perjalanan," katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihak kepolisian saat ini tidak akan segan menindak tegas pelaku kejahatan yang berusaha melawan aparat.
Menurut dia, Kapolda Metro Jaya sudah memerintahkan anggotanya untuk menjadi Jakarta sebagai tempat yang aman bagi masyarakat dan neraka jahanam bagi pelaku kejahatan. "Moto kita, 'Lindungi Rakyat, Sikat Penjahat'," katanya.