Selasa 30 Jul 2013 20:24 WIB

LP3ES Temukan 21 Persen Pemilih Hantu

Rep: Ira Sasmita/ Red: Fernan Rahadi
Pemilih Hantu (ilustrasi)
Foto: leftfootforward.org
Pemilih Hantu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi pemilih hantu (ghost voter) diperkirakan akan kembali terjadi pada pemilu 2014. Setidaknya, itu ditunjukkan dari hasil penelitian Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) berdasarkan daftar pemilih sementara (DPS) yang telah diumumkan Komisi Pemilihan Umum.

Direktur Eksekutif LP3ES Kurniawan Zein mengatakan, dari jajak pendapat yang dilakukan secara acak dan langsung di Jawa Tengah dan Sumatera Utara potensi pemilih hantu sangat tinggi.

"Kami temukan 21 persen potensi ghost voter di dua provinsi. 11 persen di Sumut, dan 20 persen di Jateng," kata Kurniawan saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Selasa (30/7).

Varian pemilih hantu tersebut, menurut Kurniawan berbeda-beda. Pertama, pemilih yang sudah tidak tinggal di alamat asal. Di Sumut, LP3ES menemukan dalam varian ini tercatat sebanyak 62.7 persen pemilih. Sementara di Jateng ditemukan sebanyak 78.8 persen pemilih. Varian selanjutnya, pemilih potensial dengan alamat tidak jelas. Di Sumut (19.4 persen), Jateng (7.5 persen).

Pemilih hantu karena tidak ada orang di alamat yang disebutkan, di Sumut (13.4 persen). Dan di Jateng (6.3 persen). Kemudian varian pemilih yang namanya tidak dikenal. Ditemukan di Sumut (4.5 persen), dan Jateng (5.0 persen). Pemilih hantu karena masih tercatat meski sudah meninggal ditemukan LP3ES di Jateng sebanyak 2.6 persen pemilih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement