Selasa 30 Jul 2013 17:43 WIB

Pemprov Jabar Alokasikan Rp 203 Miliar untuk Bangun Bandara

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Gedung Sate Bandung
Foto: Republika/Yogi
Gedung Sate Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Setelah membentuk tim untuk mempercepat pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati-Majalengka, Pemprov Jabar kembali mengalokasikan dana untuk pembebasan lahan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Jabar 2013. Yakni, sebesar Rp 203 miliar. Dana tersebut, akan digunakan untuk membebaskan lahan sekitar 400 hektare.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Dedi Taufik, sebelumnya Pemprov Jabar sudah menyiapkan dana untuk membebaskan lahan sekitar 102 hektare di daerah Sukamulya dan Sukakerta. Sisa lahan yang belum dibebaskan, akan dianggarkan di perubahan 2013 ini sekitar 400 ha.

"Jadi kalau ditambah-tambah, lahan yang sudah dibebaskan sekitar 1000 ha atau 1.200 ha. Ini, sudah memenuhi tahap satu fase satu," ujar Dedi kepada wartawan usai Rapat Koordinasi Lebaran 2013, Selasa (30/7).

Dedi mengatakan, lahan untuk sisi udara dan barat bandara sudah siap kalau dana sebesar Rp 203 miliar tersebut dialokasikan di perubahan tahun ini. Pemprov Jabar, sangat memiliki komitmen untuk segera membangun BIJB. Sebab, nantinya bandara ini bisa menjadi logistic center dikawasan timur Jabar.

"Ini, harus terwujud. Apalagi, untuk Tol Cikapali yang arah ke Pantura sudah bisa beroperasi 2015," katanya.

Pemerintah pusat, kata dia, bahkan meminta pembangunan BIJB ini bisa terkoneksi jalur kereta api. Ini, sebagai bagian dari mega proyek pemerintah pusat. Nantinya, dari Cirebon kereta tersebut berhenti di Kertajati.

"Jadi, nanti kami buat stasiun disana agar ada konektivitas transportasi kalau 2016 BIJB beroperasi," kata Dedi.

Dikatakan Dedi, yang paling penting saat ini pemerintah pusat sudah memberikan dana bantuan sebesar Rp 130 miliar untuk run way dari APBN. Setelah melalui proses lelang, sudah ditetapkan PT Waskita Karya sebagai pemenang tendernya.

Ia berharap, tahun depan pemerintah pusat bisa memberikan bantuan lagi. Karena, karena komitmen  runway tersebut harus terbangun terdiri dari efron dan taxi away serta traffic control. "Itu fasiltasi sisi udara yang dibangun pemerintah pusat," katanya.

Saat ini, kata dia, di lokasi BIJB sudah ada alat berat yang masuk. Ini, untuk pematangan lahan. Kemdian, dilakukan pengerasan runway. Saat ini, lahan yang sudah dibebasakan sekitar 647 ha. Sementara, lahan yang tersedia 708 ha.

Menurut Dedi, beberapa waktu lalu semua tim percepatan yang sudah dibentuk gubernur sudah bertemu.  Hasilnya, semua tim yang melibatkan pakar bandara dan semua stakeholders sepakat membuat komitmen untuk sesegera mungkin membangun bandara.

Jadi, kata dia, target pembangunan runway bisa selesai di  2016 tercapai. Yakni,  baik sisi udara maupun darat. Selain itu, Pemprov Jabar pun harus membuat BUMD karena amanat Perda.

Sementara menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, Ia sudah membentuk tim untuk mempercepat pembangunan BIJB. Tim tersebut, sudah dibuat dalam Keputusan Gubernur (Kepgub).

Untuk pembangunan run way bandara, pemerintah pusat tahun ini sudah memberikan dana sebesar Rp 130 miliar. Sekarang, sudah mulai dibangun. Pemprov Jabar, akan melengkapi pembebasan lahan kemudian membngun terminal bandaranya. "Nanti, akan kami mulai dengan membentuk BUMD," kata Heryawan.

Pembentukan BUMD ini, kata dia, sekaligus untuk memancing kesiapan investor asing untuk bekerja sama membangun Bandara. Sementara, BUMD bertugas mengeloa terminalnya.

"Jadi, dimulai dari BUMD biar nanti tumbuh dan menegasakan ke masyaraat investor kalu kita siap bekerja sama. Targetnya, BUMD tahun in terbentuk," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement