REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Organisasi Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau (KMM) Mesir membantah keterlibatan mereka dalam konflik yang terjadi di negara itu sebagaimana diberitakan salah satu koran harian di Padang.
''Menanggapi berita yang menjadi headline salah satu koran harian di Padang yang berjudul "Mahasiswa Minang Terseret Konflik Mesir", KMM menyatakan tidak ada satu orang pun mahasiswa minang yang terlibat dalam konflik di Mesir,'' kata Ketua KMM Mesir, Jasri Waldi, dalam keterangan resmi di Padang, Selasa.
Menurut dia, tidak benar mahasiswa Minang terlibat termasuk memberikan pengobatan kepada demonstran pendukung Muhammad Mursi.
''Kami menyadari sepenuhnya bahwa hal tersebut berdampak bahaya bukan hanya bagi mahasiswa minang, tapi juga bagi seluruh mahasiswa Indonesia di Mesir,'' kata dia.
Jasri membenarkan saat ini sedang terjadi konflik antara pendukung presiden terpilih, Muhammad Mursi, dengan kelompok oposisi yang dibantu oleh militer sehingga menelan banyak korban di pihak demonstran pendukung Mursi.
Namun, rata-rata mahasiswa tinggal tidak begitu dekat dengan lokasi-lokasi demonstrasi. Mahasiswa juga selalu menmatuhi peringatan dari KBRI untuk tidak mendekati area-area tersebut.
Jasri juga meralat data yang disampaikan Kepala Biro Administrasi Pembangunan dan Kerjasama Rantau Setdaprov Sumbar, Muhammad Yani, bahwa saat ini jumlah mahasiswa minang yang ada di Mesir mencapai 1.500 orang
Ia menyebutkan jumlah mahasiswa Minang di Mesir saat ini 396 orang. Jumlah tersebut sudah termasuk dari semua strata pendidikan S1, S2 dan S3.