REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj berharap pengganti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dihasilkan melalui Pemilihan Presiden 2014 adalah tokoh muda.
"Yang tua-tua mengalah saja. Sudah banyak jasa yang diberikan ke negara, sekarang beri kesempatan yang muda-muda tampil," kata Said Aqil selepas peresmian Pondok Pesantren Al-Tsaqafah di Ciganjur, Jakarta Selatan, seperti dikutip Antara, Senin (29/7).
Namun, Said Aqil tidak menyebut nama tertentu, bahkan enggan merinci apakah yang dimaksud tokoh muda itu didasarkan pada batasan usia atau pola pikir.
"Pokoknya yang muda-muda. Saya dukung yang muda tampil," tegasnya.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat hadir saat buka puasa, namun segera meninggalkan lokasi dengan alasan ada aktivitas lain yang tidak bisa ditinggalkan. Juga hadir di acara tersebut adalah Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Assidiqqie dan pedangdut Rhoma Irama.
Terkait sejumlah tokoh yang hadir di peresmian pesantrennya, apakah memenuhi kriteria sebagai calon presiden yang disampaikannya, Said Aqil juga enggan memberi jawaban langsung.
"Pak Hatta (Rajasa) bagus, Pak Prabowo (Subianto) juga bagus. Ayo, siapa lagi?" katanya.
Namun demikian, kata Said Aqil, sebagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan NU tidak terlibat dukung-mendukung calon presiden yang merupakan ranah politik praktis.
"Tapi ingat, saya bilang mereka bagus, mereka berpeluang jadi calon presiden, bukan berarti saya, bukan berarti PBNU mendukungnya. NU bukan partai politik, NU tidak boleh dukung mendukung di politik," kata Said Aqil.
Sebelumnya, Jeffrie Geovanie, dewan penasihat pada Center for Strategic and International Studies (CSIS) juga berharap agar Partai Demokrat yang dipimpin Presisen SBY bisa mengusung tokoh muda sebagai calon presiden pada Pilpres 2014.
Menurut Jeffrie Geovanie peluang untuk berani menampilkan tokoh muda sebagai capres 2014 ada pada Partai Demokrat.
''Terlepas pro dan kontra atas pilihan SBY sebagai ketua umum Partai Demokrat, apakah partai ini memiliki figur baru, muda, dan penuh harapan untuk diusung sebagai capres,'' ujar Jeffrie kepada ROL, beberapa waktu lalu.
Menurut Jeffrie, bila Partai Demokrat mengusung tokoh muda pada 2014, maka akan menjadi magnet elektoral baru yang akan mengatrol kembali partai berlambang bintang mercy itu menjadi partai yang dipercayai masyarakat.
''Kejeniusan dan kejelian SBY dalam melihat peluang ini tidak perlu diragukan lagi. Dengan berani mencapreskan tokoh muda pada 2014, maka Partai Demokrat setidaknya akan mampu bertahan di angka 15 persen,'' tutur Jeffrie.
Perolehan itu, kata dia, cukup aman untuk menempatkan Partai Demokrat sebagai pemenang pemilu ke-4 di bawah PDIP, Gerindra dan Golkar.
Jeffrie mengungkapkan, figur muda yang dekat dengan SBY antara lain Gita Wiryawan, Dino Pati Jalal, atau dari dalam lingkungan partai Demokrat ada figur seperti Roy Suryo.
''Tentu bila itu pilihannya, dapat diduga pilihan SBY akan lebih kuat pada figur Gita Wiryawan. Kita tunggu saja. Figur pilihan tersebut bisa maju sebagai capres atau dipasangkan dengan figur capres yang kuat yaitu Jokowi,'' kata Jeffrie.