Jumat 26 Jul 2013 03:18 WIB

Razia Makin Gencar, Pengemis Ganti Strategi

 Sejumlah gelandangan dan pengemis terjaring razia oleh Satpol PP di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).  (Republika/Yasin Habibi)
Sejumlah gelandangan dan pengemis terjaring razia oleh Satpol PP di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (5/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Gencarnya razia yang dilakukan jajaran Satpol PP dan Dinas Sosial DKI Jakarta terhadap keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tak membuat PMKS khususnya pengemis kehabisan akal untuk menjalankan operasinya. Kini, para pengemis pun sudah marak menyambangi rumah-rumah warga untuk sekadar mengharap belas kasihan pemilik rumah. Hal ini tentu saja sangat mengganggu keamanan maupun kenyamanan warga.

Seperti yang terjadi di wilayah Jakarta Barat. Para pengemis kini banyak terlihat menyambangi rumah-rumah warga seperti di Kecamatan Grogol Petamburan dan Kecamatan Tambora. Sebelumnya, para PMKS ini beroperasi di sejumlah tempat ramai maupun fasilitas umum seperti, perempatan lampu merah, pelataran rumah ibadah, dan lain sebagainya.  

Di RW 03, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan misalnya. Kini di wilayah itu banyak didatangi pengemis yang sebelumnya mangkal di kawasan Pasar Pesing Koneng maupun perempatan lampu merah Grogol. Susanto (45), salah satu warga menuturkan, selama ini, wilayah pemukimannya sangat jarang didatangi pengemis. Namun, sejak empat hari lalu, para pengemis sering mendatangi rumah warga. "Umumnya, pengemis yang datang bapak-bapak maupun kaum ibu yang usianya di atas 40 tahun. Sudah empat hari lalu ramainya," keluh Susanto, seperti dilansir situs beritajakarta.  

Para pengemis ini, lanjut Susanto, biasanya beroperasi mulai pukul 13.00 hingga pukul 21.00. "Mereka bergantian mendatangi rumah warrga. Tentu saja ini sangat mengganggu dan membuat resah warga. Tahun lalu juga ada, tapi jumlahnya tak sebanyak tahun ini," kata Susanto.

Hal serupa juga terjadi di wilayah RW 05, Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora. "Mungkin karena sering dirazia, jadi para pengemis itu sekarang masuk ke wilayah pemukiman warga. Dalam sehari bisa lima pengemis yang datang ke rumah," ujar Lisda (50), warga RW 05 Kelurahan Jembatan Besi. 

Menanggapi hal ini, Kepala Sudin Sosial Jakarta Barat, Ika Rahayu mengatakan, pihaknya tidak menampik jika seringnya dilakukan razia membuat para pengemis kini lebih memilih beroperasi di wilayah pemukiman warga. "Umumnya, laporan yang masuk ke kami, saat ini pengemis banyak terdapat di wilayah pemukiman di Grogol Petamburan, Cengkareng, dan Tambora," ungkap Ika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement