REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Tiga pelajar Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu, ditemukan tewas di sungai di daerah setempat.
Kapolres Kudus AKBP, Bambang Murdoko melalui Kapolsek Bae AKP Suparji, di Kudus, Rabu, mengungkapkan, hasil pemeriksaan petugas medis dari Puskesmas Bae yang dipimpin dokter Ema Nurida, ketiga korban dinyatakan meninggal akibat tenggelam.
Pemeriksaan serupa, katanya, dilakukan tim identifikasi dari Polres Kudus dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
Setelah dilakukan pemeriksaan, kata Suparji, jenazah diserahkan kepada keluarganya masing-masing untuk dimakamkan.
Sebelum ketiga korban yang bernama M. Giyas warga Desa Ngembalrejo dan kakak beradik Muhammad Tsani Widdadi Syafna dan Muhammad Tsani Wijdani Syafna warga Desa Gondangmanis, sama-sama dari Kecamatan Bae, Kudus, ditemukan, kata dia, petugas juga ikut membantu pencarian.
Menurut keterangan Ema, warga Desa Karangbener, peristiwa tenggelamnya ketiga korban tersebut, diperkirakan sekitar pukul 12.00 WIB.
Kejadian tersebut, kata dia, berawal ketika enam anak yang merupakan siswa kelas III MI Nurus Si'fa bermain di Sungai Ngelo yang berada di Dukuh Ngelo, Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kudus.
Keenam anak tersebut, yakni Muhammad Rendy (8), Muhammad Maulana (8), M. Jalal Fuad (8), Muhammad Tsani Widdadi Syafna (8), Muhammad Tsani Wijdani Syafna (8) dan M. Giyas (8).
Selanjutnya, kata dia, Maulana yang bertubuh gemuk mengawali mandi, namun tak lama berselang berteriak minta tolong.
"Anak saya yang bernama Fuad memberanikan diri memberikan pertolongan. Karena tidak kuat menarik Maulana menuju ke tepi sungai, kemudian minta bantuan temannya yang lain," ujarnya.
Dua teman bocah kembar yang biasa dipanggil Sani dan Dani langsung menceburkan diri untuk membantu Fuad, kemudian diikuti Gayus yang berniat membantu tiga temannya menolong Maulana.
Setelah Maulana dan Fuad berhasil menepi, tiga bocah yang awalnya berniat menolong, yakni Sani, Dani dan Giyas justru tidak mampu menyelamatkan diri.
"Mereka sempat minta tolong, tetapi teman-temannya tidak berani memberi pertolongan," ujarnya.
Fuad segera mencari bantuan dengan meminta pertolongan warga sekitar.
Tak lama berselang, kakek Fuad dibantu beberapa warga bergegas menuju sungai untuk memberikan pertolongan, meskipun ketiga pelajar yang saat ini duduk di bangku kelas III MI Nurus Si'fa tersebut akhirnya tidak bisa diselamatkan.
"Ketiga korban, dimungkinkan tidak bisa berenang," ujar Sujono yang merupakan paman Sani dan Dani.
Korban bernama Sani dan Dani merupakan anak kembar dari tiga bersaudara pasangan Suwartono (40) dan Safaatun (35) warga Dukuh Kayuapu, Desa Gondangmanis sedang Giyas merupakan anak pertama.