REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen DPP Partai Demokrat, Nurul Arifin menyatakan penetapan cawapres tetap berada di bawah kewenangan Aburizal Bakrie (Ical). Menurutnya itu merupakan hak prerogatif Ical yang diberikan partai. "Yang tahu kekurangan dirinya Pak ARB (Ical). Cocok dengan siapa hanya Pak ARB yang tahu," kata Nurul di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (24/7).
Nurul membantah adanya rencana perubahan mekanisme penetapan cawapres di internal Golkar dari Ical ke peserta rapimnas. Keterlibatan peserta rapimnas menurut Nurul sebatas pada mengusulkan, menampung aspirasi, dan mengiventarisasi kandidat cawapres yang potensial. "Ketuk palunya tetap di Pak ARB," ujarnya.
Menurut Nurul seluruh unsur di Golkar, mulai pengurus DPD I, DPD II, dan dewan pertimbangan akan diberi kesempatan menyuarakan aspirasi soal kriteria cawapres pendamping Ical. Namun Golkar baru akan serius mencari cawapres usai pemilu legislatif 2014. "Kesadaran kolektif penetapan pascapileg lebih realistis," katanya.