Senin 22 Jul 2013 21:52 WIB

Beban Listrik Diperkirakan Turun 56 Persen Saat Lebaran

A technician checks facilities in power plant in Probolinggo, East Java. State owned electricity company, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), issues bonds and sukuk to finance electricity infrastructure projects. (illustration)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
A technician checks facilities in power plant in Probolinggo, East Java. State owned electricity company, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), issues bonds and sukuk to finance electricity infrastructure projects. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memperkirakan, beban puncak listrik pada siang hari di wilayahnya bakal turun hingga 56 persen saat Lebaran atau 9 Agustus 2013.

"Pada kondisi normal atau H-11 Lebaran, beban puncak listrik pada siang hari diperkirakan sebesar 6.221 MW. Namun saat hari H Lebaran atau 9 Agustus 2013, beban puncak siang hari diprediksikan hanya 2.737 MW," kata Plt Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Roxy Swagerino, di Jakarta, Senin (22/7).

Jadi, ada penurunan 3.484 MW atau 56 persen. Penurunan terutama dikarenakan banyak industri libur saat Lebaran.

Sementara, beban puncak malam hari saat H Lebaran diperkirakan turun 41 persen. Pada H-11 Lebaran 2013, beban puncak listrik pada malam hari diperkirakan sebesar 5.613 MW dan turun 2.298 MW menjadi 3.315 MW saat H Lebaran.

Beban listrik lebih tinggi di malam hari dibandingkan siang dikarenakan faktor pemakaian rumah tangga.

Roxy menambahkan, pada 2012, realisasi pemakaian listrik H-11 pada siang hari tercatat 5.808 MW dan turun menjadi 2.554 MW pada H Lebaran. Sementara, beban malam pada H-11 adalah 5.288 MW dan menjadi 3.080 MW pada H Lebaran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement