REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Penyaluran dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kota Bekasi masih belum dirasakan oleh orang yang berhak.
Siti Nurhayati (50 tahun) misalnya. Seorang janda tua yang beralamat di RT 05 RW 01, Kelurahan Pejuang, Medansatria ini tidak terdaftar sebagai warga penerima BLSM.
Wanita yang kerap disapa emak ini sepeninggalan sang suami, mengandalkan usaha berdagang nasi uduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Hal ini semakin diperparah. Putra bungsu emak, Muhammad Satria (23) kini menderita penyakit komplikasi diabetes, infeksi paru, dan maag kronis sejak tujuh bulan lamanya.
"Sejauh ini, untuk biaya hidup dan pengobatan Satria hanya mengandalkan dari hasil berdagang saja," ujar Emak pada Republika, Ahad (21/7).
Dia menambahkan, tahun ini tidak mendapatkan BLSM. Namun, pada beberapa tahun sebelumnya, Siti tercatat sebagai warga penerima Bantuan Langsung Tunai.
Siti menjelaskan, untuk pengobatan putra bungsunya, selain berdagang, dia mengandalkan Surat Keterangan Tidaj Mampu. Pun program Pemerintah Kota Bekasi melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) atau Kartu Bekasi Sehat tak kunjung berpihak pada Siti.
Sebelumnya, Satria sempat dirawat selama sepekan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, namun belum menunjukkan perubahan berarti.
Emak menceritakan, setelah tujuh hari dirawat, pihak RSUD memerintahkan agar Satria bisa dibawa kembali ke rumah. "Pihak RSUD berdalih kesehatab Satria sudah berangsur sembuh. Namun, kenyataannya penyakit yang diderita Satria belum sepenuhnya hilang," ungkapnya.
Siti menerangkan, apabila nanti menerima BLSM ini, tentunya dapat meringankan biaya pengobatan Satria.