Rabu 25 Feb 2015 21:44 WIB

Penerima Bantuan Sosial Bertambah 500 Ribu

 Sejumlah penerima bantuan sosial melakukan penarikan uang melalui agen Layanan Keuangan Digital (LKD) saat uji coba penyaluran dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) melalui uang elektronik di Jakarta, Rabu (8/10).   (Republika/Prayogi)
Sejumlah penerima bantuan sosial melakukan penarikan uang melalui agen Layanan Keuangan Digital (LKD) saat uji coba penyaluran dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) melalui uang elektronik di Jakarta, Rabu (8/10). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan akan ada tambahan penerima bantuan program perlindungan sosial melalui cash transfer atau layanan keuangan digital, sebanyak 500 ribu keluarga miskin.

"Pada 2015 sesuai APBN Perubahan, akan ada program perlindungan sosial melalui cash transfer 15,5 juta yang sesuai data penerima lama. Kemudian kita mendapatkan tambahan 500 ribu penerima," kata Mensos Khofifah setelah Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/2).

Ia menjelaskan, tambahan 500 ribu penerima itu akan disisir dari 25 persen keluarga dengan status sosial ekonomi paling rendah di Indonesia. Untuk kepentingan itu, pekan depan pihaknya akan mengundang Bappeda dan Dinas Sosial dari seluruh Indonesia secara bergantian untuk menyampaikan soal update tambahan 500.000 penerima itu sekaligus meminta usulan dari mereka.

"Jadi jumlahnya total akan ada 16 juta penerima, dan itu akan ditambah dengan 340 ribu penerima yang merupakan penyandang masalah kesejahteraan sosial baik penyandang disabilitas maupun lansia," katanya.

Jumlah bantuan yang akan diberikan sebesar Rp 200 ribu untuk tiga bulan yang disalurkan melalui layanan keuangan digital.

Sebelumnya Pemerintah mengeluarkan Kartu Perlindungan Sosial kepada 15,5 juta Rumah Tangga Miskin dan rentan yang merupakan 25 persen Rumah Tangga dengan status sosial ekonomi terendah di Indonesia.

Kartu Perlindungan Sosial dikirimkan langsung ke alamat Rumah Tangga Sasaran (RTS) oleh PT Pos Indonesia. "Layanan keuangan digital ini bertujuan agar berapa yang diberikan Pemerintah sejumlah itulah yang akan diterima masyarakat miskin," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement