Sabtu 20 Jul 2013 10:53 WIB

Mantap, Kereta Merak- Madiun Meluncur 24 Juli

Penumpang Kereta Api
Penumpang Kereta Api

REPUBLIKA.CO.ID, MERAK-- PT Kereta Api Indonesia segera mengoperasikan Kereta Api Krakatau Ekpres yang melayani rute Merak-Madiun, pada 24 Juli 2013. Rute kereta itu bagian untuk memudahkan pelayanan pemudik Lebaran.

"Pengoperasiannya, diharapkan pemudik Lebaran yang turun dari kapal penyeberangan Merak-Bakauheni Lampung bisa langsung membeli tiket Merak-Madiun," kata Kepala Stasiun Merak M Badrus di Merak, Sabtu (20/7).

Menurut dia, selama ini pemudik yang hendak menggunakan jasa angkutan kereta dengan tujuan daerah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur cukup kerepotan. Masalahnya mereka harus berangkat melalui Stasiun Jakarta Kota, Senen, dan Gambir.

Namun, saat ini pemudik bisa langsung membeli tiket di Stasiun Merak. Pelayanan ini, kata dia, tentu memberikan kemudahan bagi pemudik Lebaran. "Kami terus memberikan pelayanan terbaik dengan membuka jalur Merak-Madiun," katanya.

Ia mengatakan, perjalanan KA Krakatau Ekpres rute Merak-Madiun membawa delapan rangkaian gerbong dengan kapasitas penumpang sebanyak 1.216 orang.

KA Krakatau Ekpres  berhenti di setiap stasiun besar, termasuk Rangkasbitung. Keberangkan KA tersebut dijadwalkan pagi melalui Stasiun Madiun dan tiba di Merak dinihari.

"Saya kira minat masyarakat menggunakan KA Krakatau Ekpres cukup tinggi," katanya. Ia menjelaskan, pelayanan angkutan kereta jurusan Merak-Madiun pertama difungsikan tahun ini, mudik Lebaran 2012 tidak ada.

Karena itu, masyarakat menyambut positif untuk memudahkan pelayanan arus mudik Lebaran dengan tidak gonta-ganti kereta. Biasanya, pemudik jika berpergian ke Madiun harus membeli tiket ke Jakarta, tetapi sekarang bisa dilayani di Stasiun Merak. "Saat ini sudah banyak masyarakat memesan tiket Merak-Madiun," ujarnya.

Menyinggung harga tiket Merak-Madiun, kata Badrus, pihaknya belum begitu mengetahui apakah penumpang dapat subsidi atau tidak. Ia menyatakan belum ada keputusan dari Kementerian Perhubungan RI. Apabila tarif tanpa subsidi, setiap penumpang akan dikenakan sekitar Rp185 ribu per orang.

Tiket bersubsidi, imbuhnya, adalah kewenangan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan. "Kami berharap harga tiket secepatnya diberlakukan sehingga masyarakat bisa mengetahuinya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement