REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan meninjau pasar murah yang diselanggarakan pemerintah daerah di Kelurahan Buaran Indah, Tangerang, Banten, Jumat (19/7).
"Penyelenggaraan pasar murah merupakan salah satu bentuk komitmen Kementerian Perdagangan bersama Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia dalam menjaga pasokan dan stabilitas harga," kata Gita.
Mendag mengatakan, layaknya pasar murah di Kelurahan Mlatibaru, Semarang Timur, Semarang, Jawa Tengah, yang dihadiri jajaran Kemendag, Rabu (17/7), pasar murah di Tangerang juga menyasar kepala keluarga kurang mampu. Mekanisme penjualan sembako dilakukan melalui sistem pembelian kupon untuk menghindari penebusan ganda oleh satu keluarga.
Berdasarkan keterangan Mendag, di lokasi pasar murah Tangerang, bahan kebutuhan pokok yang dijual meliputi seribu paket sembako dari beberapa ritel modern seperti Hypermart, Giant dan Alfamart, dengan isi bervariasi yakni mi instant, minyak goreng, gula pasir, sarden, tepung terigu, teh serta sirup.
"Harga paket dijual seharga Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu dari harga normal Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu. Selain itu, dijual juga minyak kemasan seharga 8.500 per liter, serta produk dari 15 UKM binaan Disperindagkop Kota Tangerang seperti sepatu, pakaian dan makanan olahan," paparnya.
Harga sembako dalam pasar murah jauh lebih murah dibandingkan harga dipasaran. Berdasarkan pantauan Kemendag, harga di wilayah Banten per 18 Juli 2013, rata-rata harga beras IR 64ll Rp 8.133 per kg, gula pasir Rp 12.500 per kg, minyak goreng kemasan Rp 12.167 per liter, dan minyak goreng curah Rp 9.667 per liter.
Mendag mengapresiasi bantuan dan partisipasi pelaku usaha dalam pasar murah tersebut, sebab sangat bermanfaat dalam membantu masyarakat mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.