Kamis 18 Jul 2013 16:22 WIB

Pedagang Sebut Kualitas Daging Impor Buruk

Daging sapi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging sapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pedagang di Pasar Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat, enggan menjual daging impor dari Australia meski Perum Bulog mulai mendistribusikan daging sapi beku impor tersebut ke pasar-pasar di wilayah Jabodetabek. Para pedagang ragu terhadap kualitas dagingnya.

"Walaupun murah, kalau kualitasnya buruk, buat apa. Nanti tidak ada yang beli, tidak laku. Saya lebih baik jual daging lokal yang mahal, daripada jual daging impor murah, tapi kualitas tidak bagus," kata pedagang daging di Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Sanukri, Kamis.

Sanukri mengatakan bahwa daging lokal memiliki kualitas yang lebih baik daripada daging impor. Selain lebih segar, daging lokal juga dinilai lebih berisi dan tidak berlemak seperti daging impor.

"Pembeli lebih suka daging yang tidak berlemak, jadi kalau saya jual daging impor, akan rugi, karena dagingnya lebih sedikit," ujar Sanukri

Saat ini Sanukri menjual daging sapi seharga Rp 120.000/kilogram di kiosnya, selain itu dia mengakui hingga saat ini belum menerima pasokan daging impor dari Bulog ke pasar Benhil.

"Saya sudah mendengar, kalau Bulog akan menjual harga daging Rp 75.000/kilogram, tapi sampai saat ini belum ada daging impor dari Bulog yang masuk. Saya hanya bisa menunggu janji Bulog, seandainya benar daging itu murah, saya ingin kualitasnya juga harus bagus," ujar Sanukri.

Staf pasar Benhil, Thomas juga mengaku belum melakukan koordinasi dengan Bulog, sehingga pihak pasar pun tidak tahu menahu perihal harga daging tersebut.

Sebelumnya diberitakan, sekurangnya 3.000 ton daging sapi impor dari Australia akan didatangkan, dengan harga Rp 75.000-Rp 85.000/kg sesuai dengan jenis dagingnya, ke 148 titik pasar di Jabodetabek.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement