REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengungkapkan pada 2013 ini diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan bertambah menjadi 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun.
"Bertambahnya jumlah penduduk tersebut disebabkan masih tingginya tingkat fertilitas," kata Fasli pada pembukaan Parenting Education Dalam Rangka Hari Anak Nasional Tahun 2013 Rabu (17/7) di Auditorium BKKBN Jakarta Timur.
Fasli mengungkapkan berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlah anak usia dibawah lima tahun mencapai 22.678.702 jiwa. Angka tersebut merupakan angka yang cukup besar dalam struktur penduduk Indonesia usia dini.
Keadaan ini, menurut Fasli, tentu memerlukan perhatian yang cukup besar dari seluruh sector dan lapisan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan anak agar bertambahnya jumlah penduduk diiringi dengan meningkatnya kualitas generasi bangsa.
"Anak merupakan awal mata rantai manusia yang menentukan kondisi bangsa di masa depan," ujar Fasli.
Fasli mengungkapkan saat ini struktur penduduk Indonesia dipengaruhi oleh triple burden di mana persentase usia sekolah dan balita sebesar 28,87 persen, angkatan kerja 63,54 persen, dan lansia mencapai 7,59 persen. Dari segi persebaran penduduk belum merata karena masih terpusat di Pulau Jawa.
Oleh sebab itu ia mengatakan perlu ada langkah konkrit dalam mengatasi permasalahan demografi tersebut. Salah satunya yaitu dengan mengintensifkan program KB dan bekerja sama dengan lintas sector. "Dua anak cukup," tuturnya.