REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu masalah krusial dalam pembangunan di sejumlah daerah adalah rendahnya pembangunan infrastruktur.
Padahal, menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Wawan Gunawan infrastruktur merupakan elemen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial dan budaya.
"Namun demikian, anggaran semua provinsi terbatas sehingga tidak bisa memenuhi infrastruktur dalam menopang kebutuhan rakyat," ujar Wawan dalam konferensi pers perhelatan Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition 2013 di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (16/7).
Kendala provinsi selama ini, menurut Wawan, adalah belum mampunya daerah untuk mengarsir dan menawarkan proyek kepada investor. Oleh sebab itu, melalui IIICE 2013 diharapkan provinsi dapat memaparkan secara langsung proyek-proyek yang tersedia di daerahnya. "Diharapkan yang menanamkan investasi semakin banyak," kata Wawan.
Deputi Perencanaan Infrastruktur dan Regional Kemenko Perekonomian Luky Eko Wuryanto mengatakan terdapat 56 proyek yang penting bagi perencanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang akan diperkenalkan dalam IIICE 13-15 November 2013 mendatang.
Dari jumlah tersebut, setengah dari proyek-proyek yang ada akan ditampilkan guna mengumpulkan tanggapan untuk peninjauan dan pengemasan ulang.
"Sisanya akan dibawa ke pasar sounding, disiapkan untuk tender dan dijadwal untuk implementasi pada 2014-2017," kata Luky.
Luky mengatakan proyek-proyek yang ditawarkan diantaranya proyek air minum Umbulan di Jawa Timur, Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara dan Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara. Meskipun demikian, Luky enggan mengungkapkan besaran total proyeknya. "Intinya itu proyek nantinya akan jadi satu-satunya list project buat investor," ujar Luky.
Direktur Permukiman dan Perumahan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Nugroho Tri Utomo menambahkan terdapat 12 proyek infrastruktur kerja sama pemerintah swasta (KPS) yang telah ditenderkan.
Sebanyak empat proyek lagi akan siap ditenderkan pada tahun ini. Proyek-proyek itu antara lain Air Minum Lamongan Jawa Timur dengan kapasitas 200 liter per detik, Air Minum Semarang Barat, Jawa Tengah dengan kapasitas 1.000 liter per detik, pemrosesan sampah di Solo, Jawa Tengah dan pemrosesan sampah di Batam, Kepulauan Riau.