REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Generasi muda diharapkan tidak takut dan khawatir terjun dalam bidang wirausaha. Hal ini diungkapkan Direktur Recognition and Mentoring Program (RAMP) IPB Dr Aji Hermawan, Ahad (15/7)
"Terjuni bidang yang anda minati, kemudian yakin bisa menjalankan usaha itu," katanya pada Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan 1434-H bertema kewirausahaan yang digagas kolaboratif antara media massa, Serikat Pekerja Antara (SPA), Yayasan At-Tawassuth Bogor, yang didukung sejumlah mitra, Ahad (15/7).
Pada sesi yang dimoderatori Dr drh RP Agus Lelana, staf pengajajar Fakultas Kedokteran Hewan IPB -- Aji Hermawan mengatakan bahwa menjadi wirausaha tidak harus semata-mata tergantung pada adanya modal yang besar, karena ada banyak faktor yang menentukan keberhasilan seseorang yang terjun pada dunia usaha.
"Karena itu, sekali lagi, jangan khawatir untuk menekuni wirausaha," katanya.
Menurut dia, dengan adanya "skill" dan ide-ide menarik yang unik dan tidak dimiliki orang lain, maka peluang keberhasilan dalam wirausaha menjadi lebih kuat.
Sanlat yang berlangsung dua hari, 13-14/7 itu, menurut Ketua SPA Rahmad Nasution, mengusung tema kewirausahaan dengan pertimbangan bahwa pada masyarakat Indonesia ukuran kesuksesan hidup hingga saat ini masih belum bisa keluar dari pandangan menjadi pegawai di kantor pemerintah, baik sipil maupun non-sipil.
"Alhasil, hanya menjadi pegawai negeri seperti itulah yang kemudian menjadi ukuran. Akibatnya, dampak yang sering ditemui adalah menghalalkan segala cara untuk meraihnya meski fakta kerasnya peluang menjadi pegawai terbatas," kata Ketua SPA itu.
Menurut dia, jumlah wirausaha Indonesia masih kurang dari dua persen (total jumlah penduduk), dan kondisi itu tentu sangat ketinggalan jika dibandingkan dengan negara maju lainnya, seperti Amerika Serikat yang memiliki jumlah wirausaha mencapai 11,5 persen dari total angkatan kerja, Singapura jumlah wirausahawan mencapai tujuh persen, dan Malaysia lima persen dari populasi penduduk negara tersebut.