REPUBLIKA.CO.ID,MAGETAN--Sebanyak 25 persen dari jumlah total 42.263 rumah tangga sasaran (RTS) penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dialihkan ke pihak lain karena tergolong orang yang mampu atau berkecukupan.
"Berdasarkan hasil verifikasi ulang petugas desa dan kelurahan, selama penyaluran BLSM sejak tanggal 5 Juli sampai sekarang di wilayah Magetan, telah ditemukan sekitar 20 hingga 25 persen warga yang dianggap mampu, sehingga dananya dialihkan ke warga lain yang lebih membutuhkan," ujar Kepala Bidang Pemberdayaan dan Bantuan Sosial, Dinsosnakertrans,Magetan, Sudjito, Jumat.
Menurut dia, pengalihan penerima tersebut dilakukan agar pemberian uang tunai sebagai kompensasi kenaikan harga BBM dapat tepat sasaran. "Selain itu, pengalihan tersebut juga dilakukan setelah pihak-pihak berwenang dan terkait di tingkat desa dan kelurahan setempat melakukan musyawarah. Hasilnya, semua pihak menyetujui sehingga pengalihan penerima BLSM tersebut tidak akan menimbulkan masalah. Itu yang terpenting," kata Sudjito.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bisa saja jumlah warga penerima yang dialihkan tersebut bertambah, sebab hingga kini proses penyaluran dana BLSM di Magetan belum selesai. "Hingga saat ini, tercatat sebanyak 17.500 RTS telah menerima dana BLSM dari jumlah keseluruhan 42.263 RTS dengan total dana mencapai Rp12,6 miliar lebih," ucapnya.
Selain karena dianggap memiliki ekonomi cukup, pengalihan penerima dana BLSM tersebut juga disebabkan karena alasan lain. Seperti pindah alamat lain ataupun meninggal dunia.