REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kerusakan rumah warga dan alam di Kabupaten Bener meriah dan Aceh Tengah akibat gempa tektonik dengan kekuatan 6,2 SR menjadi tontonan dan objek wisata dadakan, terutama di kecamatan Ketol kabupaten Aceh Tengah.
Zuhra (50) salah seorang relawan komunikasi yang dihubungi dari Banda Aceh, Kamis menyebutkan, selain Desa Blang Mancung Kecamatan Ketol, ribuan warga setiap hari juga menyaksikan longsoran besar di area perkebunan tebu di desa Buter Balek.
"Di perkebunan tebu itu warga melihat pemandangan dahsyatnya longsor dan tanah yang retak akibat gempa. Sebelum gempa, jurang yang berkedalaman sekitar 100 meter lebih itu memang sudah ada dan bertambah terjal pasca gempa 2 Juli lalu," kata Zuhra.
Ia mengatakan, meski telah diberi garis polisi warga tetap berdiri di pinggir lonsongran yang sangat membahayakan keselamatan jiwa. Para pengunjung mengabadikan longsor ndengan berbagai jenis camera.
Tempat yang paling favorit bagi pengunjung untuk mendokumentasikan dampak bencana alam itu yakni masjid Babulsalihin Desa Blang Mancung Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah.
Masjid yang rata dengan tanah itu sebelumnya menimpa anak-anak hingga meninggal dunia.