Kamis 11 Jul 2013 16:09 WIB

Jumlah Pengemis Meledak di Bulan Ramadhan

Pengemis (ilustrasi)
Foto: Antara
Pengemis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Jumlah pengemis terus bertambah di sejumlah perempatan jalan utama di Kota Pekanbaru, Riau, saat Ramadhan. Alhasil, keberadaan pengemis itu mengganggu pengguna jalan yang hendak melintas.

"Memasuki bulan puasa, rata-rata tiap perempatan jalan ada pengemis, padahal sebelumnya tidak ada," kata Syamsinar Mardi (36) warga Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai ditemui di Pekanbaru, Kamis (11/7).

Ia mengatakan, setiap perempatan lampu merah ada dua hingga lima pengemis yang menadahkan tangan kepada pengemudi mobil dan sepeda motor yang kebetulan berhenti. Pada hari biasa pengemis hanya berada di perempatan jalan Tuanku Tambusai, Jalan Riau, Jalan Sokarno-Hatta, HR Soebrantas dan depan pintu gerbang Bandara Internasinal Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Sedangkan jumlah pengemis tersebut hanya satu orang pada hari biasa, memasuki Ramadhan ada dua hingga empat orang. Bahkan, pengemis juga beraksi di Jalan Yos Sudarso, Panglima Undan, Juanda, Sudirman, Ahmad Yani, Ahmad Dahlan, Arifin Ahmad serta jalan Kaharudin Nasution, Pekanbaru.

Pada hari biasa, katanya, paling banyak pengemis di Pekanbaru sekitar 50 hingga 60 orang karena kebanyakan warga enggan memberi uang. Namun, jumlah pengemis itu bertambah mencapai tiga kali lipat ketika bulan Ramadhan karena warga memberikan uang kepada mereka.

Selain itu, para pengemis juga mendatangi kompleks perumahan dan pertokoan sepanjang jalan protokol, ada juga yang membawa anak mengunakan pakaian lusuh.

Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Pemkot Pekanbaru, Eli Farsyah membenarkan adanya pengemis bertambah jumlahnya ketika mendekati Ramadhan. "Kami berupaya memang untuk mengatasi masalah pengemis dan gelandangan tapi jumlahnya terus bertambah, jadi ada kendala," katanya.

Menurutnya, kendala lain mengatasi pengemis yakni pihaknya tidak memiliki panti rehabilitasi untuk menampung mereka ketika diberikan penyuluhan agar memiliki ketrampilan. Eli menambahkan, dalam pengakuan pengemis, ada yang mendapatkan uang sebesar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari dengan hanya menadahkan tangan kepada warga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement