Rabu 10 Jul 2013 21:42 WIB

Gus Solah Prihatin Pilkada Jatim Penuh Intrik Bagi Khofifah

Rep: Indah Wulandari/ Red: Citra Listya Rini
Solahuddin Wahid
Foto: Antara
Solahuddin Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perkembangan tahapan Pemilihan Gubernur Jawa Timur menuai keprihatinan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid.

"Saya menangkap kesan ada kekuatan yang sengaja ingin menggagalkan pencalonan Khofifah dengan cara mengulur waktu dan melemparkan ke sana ke mari proses pengambilan keputusannya," kata kiai sepuh yang akrab dipanggil Gus Solah tersebut, Rabu (10/7). 

Keanehan itu dicermatinya dari cara KPU mengambil sikap soal dukungan ganda. Mengendus sesuatu yang kurang baik, ia meminta kepada elemen masyarakat pencinta demokrasi di Jatim agar ikut bersama-sama memantau proses pilkada. 

"Saya melihat kompak dan solidnya dukungan PKB dan muslimat NU di daerah-daerah untuk mendukung Khofifah. Mungkin hal ini yang menimbulkan ketidaksenangan pihak tertentu sehingga berupaya agar jangan sampai pencalonan khofifah lolos," ujar Gus Solah.

KPU Jatim dimintanya berani berbuat jujur dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan kontroversial prapemilihan. "Saya khawatir terjadi gejolak di akar rumput jika sampai KPU memutuskan secara sewenang-wenang," terangnya.

Konflik ini muncul pasca keputusan KPU Jatim yang menyerahkan masalah dukungan ganda partai non-parlemen, Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) dan Partai Kedaulatan (PK) kepada KPU Pusat. 

Nasib Soekarwo-Saifullah Yusuf dengan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja ternyata keputusannya dikembalikan lagi ke KPU Jatim dengan rekomendasi yang sangat normatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement