Rabu 10 Jul 2013 16:25 WIB

Pemimpin Teroris Unggah Video, Polri Tingkatkan Kewaspadaan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Karta Raharja Ucu
Mabes Polri
Mabes Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengaku meningkatkan kewaspadaan menyusul ancaman yang muncul dari sebuah video berdurasi enam menit tiga detik.

Dalam video yang kini sudah diblokir tersebut itu menayangkan pernyataan pemimpin teroris Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah yang menantang kepolisian khususnya Detasemen Khusus (Densus) 88.

Santoso yang tampil dengan baju jubah putih menyatakan ikrarnya untuk terus melakukan aksi terorisme di Indonesia. Ia berujar, sepak terjang Densus 88 yang sampai saat ini terus berusaha melakukan pemberantasan mujahidin tidak akan menyurutkan semangat mereka.

Menanggapi hal ini, Mabes Polri mengatakan, jajaran kepolisian sudah melakukan koordinasi dengan instansi yang berkompeten untuk bersinergi mengantisipasi dampak dari kemunculan video tersebut. Salah satunya ialah dengan pemblokiran, sehingga video yang diunggah ke YouTube pada Selasa (9/7) itu tidak dapat ditonton kembali.

“Kami juga sudah meminta agar satuan di wilayah Poso dan seluruh Indonesia untuk lebih waspada,” ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Ronny F Sompie di Kantornya Rabu (10/7).

Ronny menjelaskan, hingga saat ini Santoso memang masih terdaftar sebagai buron kepolisian. Diakuinya, petugas memang kerap kesulitan memburu teroris yang dalam video tersebut tampak berperawakan mungil serta berjanggut ini.

Jenderal bintang dua ini menambahkan, tentu ada alasan mengapa Santoso bisa menjadi DPO sebuah kasus teroris dalam waktu yang lama. Meski enggan mengakui secara resmi, namun Ronny menyiratkan, Santoso memang buka penjahat biasa yang mudah untuk ditaklukan.

Namun, katanya, Polri selalu sigap melakukan pengamanan baik antisipasi maupun penindakan terhadap aksi Santoso dan komplotannya. Fakta, Santoso kini terkurung di pegunungan Poso hingga akhirnya terpaksa bermarkas di sana menjadi bukti polisi sanggup menekan mujahidin salah kaprah ini.

“Kami selalu taktis, mengandalkan semua kemampuan yang kami miliki untuk memburu dia, mulai dari IT hingga perburuan dan pengejaran, semua kami usahakan. Kami berharap masyarakat tetap tenang,” ujarnya.

Video yang menampilkan Santoso ini muncul pertama kali pada Selasa (9/7). Dalam video tersebut, Santoso tak muncul sendiria. Dia ditemani oleh dua orang berbadan tegap dengan baju loreng hijau yang tampak sedang menenteng senjata laras panjang.

Latar video berjudul ‘Seruan01’ ini dipenuhi dengan pohon kayu yang mengindikasikan gambar diambil di pelataran hutan. Selain menantang Densus 88 untuk berperang, dalam tayangan itu juga Santoso menyerukan kepada para pemuda di wilayah Poso untuk ikut bergabung bersama kelompoknya melakukan aksi teror di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement