REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Tokoh pemuda Mimika, Papua, Decky Mirino mempertanyakan hasil kerja tim investigasi Polda Papua dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas insiden longsor yang menimpa fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan PT Freeport Indonesia beberapa waktu lalu.
Berbicara kepada Antara di Timika, Rabu, Decky mengatakan hingga saat ini hasil kerja tim investigasi Polda Papua dan Kementerian ESDM belum diumumkan kepada publik menyangkut apa penyebab terjadinya longsor yang menewaskan 28 pekerja saat itu. "Sampai hari ini masyarakat belum tahu apa penyebab runtuhnya tambang Freeport, apakah karena murni kecelakaan kerja ataukah ada unsur kesengajaan. Seharusnya hasil investigas ini diumumkan baru pemerintah mengijinkan Freeport kembali membukan operasional tambang bawah tanah," tutur Decky.
Sejak awal Decky Mirino mengaku sangsi dengan independensi tim investigasi yang dibentuk baik oleh Polda Papua dan Kementerian ESDM. "Sejak awal kami mendukung agar peristiwa yang terjadi di Freeport pada pertengahan Mei 2013 itu harus melibatkan tim investigasi independen agar masalah apa yang sesungguhnya terjadi bisa dibuka secara terang-benderang kepada publik," ujarnya.
Ia berharap keputusan pemerintah melalui Kementerian ESDM untuk memberikan izin kepada PT Freeport untuk kembali mengoperasikan pertambangan bawah tanahnya bukan karena unsur keterpaksaan akibat desakan pihak investor. "Semua pihak harus memastikan bahwa aktivitas tambang bawah tanah Freeport ke depan tidak ada masalah supaya tidak terjadi lagi musibah seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu," kata Decky.
Sejak Selasa (9/7), PT Freeport Indonesia telah mendapatkan persetujuan resmi dari Kementerian ESDM untuk melanjutkan proses pengolahan (milling) dan kegiatan operasi tambang bawah tanah. Pihak Freeport kembali menyampaikan komitmennya untuk menjaga keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja dan akan mengimplementasi rekomendasi Kementerian ESDM saat memulai kembali operasi tambang bawah tanahnya dan milling.
Freeport juga berjanji terus mempelajari sebab kecelakaan yang terjadi dengan melakukan investigasi internal dan akan terus berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil investigasi yang telah dilaksanakan oleh Inspektur Pertambangan dari Kementerian ESDM, proses internal dan akan mengambil langkah koreksi yang diperlukan demi memperkuat komitmen perusahaan untuk menerapkan praktik keamanan terbaik dalam kegiatan pertambangan.