Selasa 09 Jul 2013 21:51 WIB

Bali Merasa Belum Perlu Operasi Pasar

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Harga sembako melonjak.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga sembako melonjak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Bali, belum berencana melakukan operasi pasar memasuki puasa dan lebaran. Saat ini harga-harga kebutuhan pokok di pasar sudah melonjak sangat tajam.

"Saya kira belum perlu operasi pasar, karena itu hanya untuk kondisi tertentu. Apalagi distribusi barang tergolong lancar," kata Kepala Bidang Kerja Sama dan Perlindungan Disperindag Denpasar, Jarot Agung Iswayudi, Selasa (9/7).

Di sela-sela memantau harga-harga di sejumlah pasar tradisional di Denpasar, Jarot mengatakan, distribusi kebutuhan pokok ke sejumlah pasar tradisional di Denpasar berjalan lancar, sehingga pasokan barang masih aman. Sementara sebutnya, operasi pasar hanya dilakukan apabila terjadi gejolak terkait ketersediaan barang dan pasokan atau distribusi yang tidak lancar.

Hingga saat ini, ketersediaan kebutuhan pokok di Denpasar masih memadai. Sementara dari hasil pantauan, diketahui harga sejumlah kebutuhan pokok menunjukkan peningkatan signifikan.

Harga komoditi yang mengalami kenaikan itu yakni cabai dan bawang merah. Harga cabai kini mendekati Rp50 ribu dari harga semula berkisar antara Rp 30-35 ribu per kilogram. Kemudian harga bawang merah mencapai Rp 45 ribu atau naik dari harga awal Rp 25 ribu per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement