Sabtu 06 Jul 2013 22:07 WIB

Adnan Pandu Bilang Sejak KPK Berdiri Statistik Korupsi Tidak Turun

Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja menyebut korupsi telah menjadi jalan hidup di Indonesia. "European Senior Executive menyatakan, korupsi di Indonesia telah menjadi jalan hidup dan saya sepakat dengan apa yang disampaikannya," kata Pandu di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/7).

Ia menambahkan, sejak KPK berdiri 19 tahun lalu, angka statistik korupsi ternyata tidak menurun. "Korupsi masih kuat, kalau boleh jujur ini mengapa korupsi itu menjadi jalan hidup," jelas dia.

Pandu mengakui masih banyak kasus korupsi yang belum dituntaskan KPK. Seperti kasus Century dan Hambalang. Itu karena sistem politik Indonesia yang transaksional. Mulai dari pemilihan gubernur, wali kota, sampai anggota parlemen yang menjadi lembaga pengawas.

Pandu juga mengakui saat ini KPK seperti harus bertarung sendirian. Sehingga upaya pemberantasan korupsi tersendat. "KPK memiliki keterbatasan anggota. Setiap langkah kita juga diawasi polisi. Kita masih petarung sendiri," katanya.

Pandu menyarankan presiden dan pimpinan negara mendukung langkah pemberantasan korupsi dan tegas. Sehingga KPK bisa bekerja optimal. Yang tak kalah pentingnya dalam upaya pemberantasan korupsi adalah soal penindakan dan pencegahan. "Yang harus dibangun, budaya malu terhadap korupsi. Ingat kalau kita korupsi seluruh keluarga akan malu," kata Pandu.

Pandu juga menyatakan KPK membutuhkan dukungan masyarakat dengan tidak takut mengadukan praktik korupsi. "Jangan ngadu ke mana-mana, biar penanganan korupsi tuntas di KPK," kata dia.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement