Kamis 04 Jul 2013 12:43 WIB

Ribuan Kios Melompong di Pasar Blok G Tanah Abang

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: A.Syalaby Ichsan
Pedagang pasar Tanah Abang Jakarta
Foto: Tahta/Republika
Pedagang pasar Tanah Abang Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merelokasi pedagang kaki lima di Tanah Abang yang dinilai telah menyumbang kemacetan di wilayah tersebut. Mereka rencananya akan dipindahkan ke Pasar Blok G Tanah Abang.

Republika pun menyusuri seperti apa Pasar Blok G yang dimaksud tersebut. Pasar ini ternyata memiliki nama lengkap Pasar Kebon Jati Blok G, sesuai dengan lokasinya yang berada di Jalan Kebon Jati.

Letak pasar hanya selangkah dari Blok A dan Blok B Pusat Grosir Tanah Abang. Namun demikian, kondisinya sangat kontras. Jika di Blok A dan Blok B selalu penuh sesak oleh pengunjung dan pedagang, di Blok G justru kosong melompong.

Hanya terlihat segelintir pedagang saja. Itu pun hanya di kios-kios yang letaknya paling depan.  Jika memasuki pasar Blok G, kesan kumuh langsung terasa. Sebab, di depan pasar terdapat genangan air berwarna hitam yang meluap dari selokan.

Area dalam pasar tampak gelap dan kotor. Sejumlah kios juga kosong tak berpenghuni.  Bangunan pasar Blok G terdiri dari empat lantai, namun tangga besi di bagian depan pasar sudah keropos di sana sini. Tak ada orang yang berani menaiki tangga itu karena khawatir terperosok. 

Pasar Blok G sebenarnya merupakan sebuah pasar tradisional yang dikelola oleh PD Pasar Jaya. Seperti pasar tradisional pada umumnya, di pasar ini juga terdapat pedagang sayur-mayur, pakaian, makanan, dan daging meski jumlahnya sangat sedikit. 

Ali, seorang pedagang kain di Pasar Blok G mengaku sengaja menyewa kios di pasar tersebut untuk difungsikan sebagai gudang saja. Dia sendiri juga memiliki kios di Blok A. 

Dia mengatakan, sejak tiga tahun lalu dia menyewa kios di Blok G, kondisinya memang sudah sepi seperti itu. Menurutnya, pedagang kaki lima yang kini tumpah ruah di jalan dulunya menempati kios-kios di Pasar Blok G tersebut. "Kalau di sini mereka cuma makan angin, sepi. Jadi pada pindah ke luar," tutur dia.

Kepala Pasar Blok G Warimin mengatakan, jumlah pedagang yang aktif saat ini hanya sekitar 400 orang. Sisanya, masih ada 1607 kios kosong yang terdiri dari los pakaian, aksesoris, sayur-mayur, dan daging.

Menurutnya, saat ini pihak PD Pasar Jaya sedang melakukan perbaikan agar pasar siap ditempati pedagang kaki lima. Sementara itu, dia  masih menunggu data pedagang yang akan masuk dari pemerintah. 

"Kita sedang percepat perbaikan. Kerusakan yang paling fatal itu memang tangga dan pintu-pintu harmonika," kata Warimin kepada Republika, Kamis (4/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement