Rabu 03 Jul 2013 14:30 WIB

Guru Diajak Jadi Tim Sukses, SBY Siap Terima Aduan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Susilo Bambang Yudhoyono (depan)
Foto: Antara
Susilo Bambang Yudhoyono (depan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya pilkada sejumlah daerah seringkali menjadikan guru sebagai korban politik. Tak jarang mereka diminta sebagai tim sukses calon tertentu. Celakanya, jika mereka menolak, guru diganti atau dipindah dari jabatannya saat ini. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mendapatkan laporan terkait kasus tersebut, bahkan tak sedikit. Karena itu ia meminta agar guru waspada dengan politik praktis dan jangan terjebak dalam praktik tersebut. "Karena politik, khususnya pilkada, guru sering jadi korban. Ini tidak boleh terjadi," katanya saat menghadiri Kongres XXI PGRI dan kongres guru Indonesia, Rabu (3/7). 

Ia mengatakan, jika pratik tersebut masih marak, jangan sungkan untuk mengadu pada Kemendagri, Kemendikbud dan ditembuskan ke presiden. Dengan catatan, pengaduan tersebut sesuai fakta dan bukan fitnah dan rekayasa. 

Menurutnya, guru harus menjauhkan diri dari politik praktis karena dikhawatirkan akan membuat kebingungan bagi guru itu sendiri. "Jangan melibatkan diri dalam pilkada, misalnya jadi tim sukses. Nanti guru akan bingung. Mari kita tertibkan bersama," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement