REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- PT KAI Daop 5 Purwokerto, sepertinya tidak mengulur waktu untuk menertibkan pedagang yang menempati bangunan di sekitar stasiun Purwokerto.
"Hari ini (Ahad, 30/6) adalah hari terakhir batas waktu pengosongan dan pembongkaran bangunan. Kalau mereka masih membandel tidak juga mengosongkan dan membongkar bangunannya, maka hari Senin, (1/7), akan kami ambil tindakan tegas," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Ahad (30/6).
PT KAI Daop 5 Purwokerto, sebelumnya telah memberi peringatan pada 24 penghuni kios di lahan milik PT KAI sekitar Stasiun Purwokerto, untuk melakukan pengosongan dan pembongkaran bangunan kios. Perintah pengsongan ini diberikan, karena lahan yang mereka tempat akan terkena proyek perluasan lahan parkir stasiun.
Dalam rangka proyek tersebut, Surono menyebutkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan mengirimkan surat pemberitahuan kepada seluruh penghuni lahan untuk segera mengosongkan lahan. Batas waktu yang diberikan, paling lambat pada hari ini.
"Bahkan surat pemberitahuan pengosongan lahan, sudah kami kirimkan 3 kali. Jadi bila sampai Ahad ini mereka masih belum juga mengosongkan, maka kami akan mengambil langkah tegas dengan melakukan penertiban paksa" katanya menjelaskan.
Untuk itu, Surono mengaku, PT KAI sudah melakukan koordinasi dengan pihak aparat terkait, baik dengan aparat keamanan maupun pihak Pemkab Banyumas.
Menurut dia, dalam rangka persiapan perluasan lahan parkir stasiun Purwokerto, pihaknya sebenarnya sudah memutus kontrak sewa lahan dengan tidak memperpanjang kontrak sejak 2009.
Dengan demikian, sejak 2009 tersebut, pihak PT KAI tidak pernah lagi menarik uang sewa pada pengguna lahan. "Hal ini kami lakukan, sekaligus untuk memberi waktu pada para pedagang untuk mempersiapkan diri. Dengan demikian, kami sebenarnya sudah memberikan waktu cukup lama agar para pedagang bisa mempersiapkan usaha lain," katanya menjelaskan.
Surono juga menyatakan, kebutuhan perluasan lahan parkir di Stasiun Besar Purwokerto, saat ini memang sudah sangat mendesak. Hal ini karena jumlah volume penumpang kereta api yang terus meningkat, sehingga lahan parkir yang ada saat ini sudah memadai.
"Setiap hari, rata- rata jumlah penumpang yang naik-turun stasiun Purwokerto, mencapai sekitar 3.000 penumpang. Jumlah ini, meningkat sekitar 50 persen pada musim liburan dan peak season lainnya," tuturnya.
Dengan jumlah penumpang sebanyak itu, lahan parkir staisun sudah saatnya diperluas. Kebetulan PT KAI masih memiliki lahan di sekitar stasiun yang kini ditempati pedagang. "Karena itu, kami meminta pedagang agar bersedia mengosongkan lahannya," katanya.
Hingga Ahad (30/6), para pedagang yang menempati lahan calon parkir stasiun Purwokerto terseut, masih belum ada satu pun yang melakukan pengosongan. Bangunan kios yang terbuat dari tembok, masih berdiri kokoh di lokasinya. Bahkan mereka masih melayani pembeli seperti biasa.
"Kami akan bertahan tidak akan meninggalkan lokasi ini. Soalnya, kami sudah menempati lahan ini sudah sejak puluhan tahun lalu," kata seorang pedagang.