REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG--Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, menyatakan asap dari daratan Riau masih mencemari udara Malaysia. Sementara Batam dan Singapura terbebas karena angin mengarah ke barat laut.
"Sejak beberapa hari ini, pola penyebaran angin berubah dari timur laut ke barat laut atau ke Semenanjung Malaysia, sehingga asap dari Riau tidak lagi mencemari udara Singapura dan Kepulauan Riau, kecuali Kabupaten Lingga," kata Kepala BMKG Tanjungpinang Hartanto, Selasa (25/6).
Ia menambahkan, asap yang mencemari Malaysia cukup tebal. Tingkat kepekatannya dapat mengganggu kesehatan masyarakat, dan aktivitas transportasi udara dan laut. Asap yang cukup tebal di Malaysia disebabkan jumlah titik api di Riau, Selasa siang mencapai 132 buah.
Berdasarkan kondisi itu, lanjutnya, jumlah titik api hanya mengalami sedikit penurunan, meski telah diupayakan pemadaman terhadap hutan yang terbakar.
"Asap tidak mencemari Tanjungpinang, Batam, Karmun, Anambas dan Natuna di Kepri bukan disebabkan kebakaran di Riau berkurang, melainkan karena perubahan arah angin," ujarnya.
Saat ini jarak pandang di Kepri, kecuali Lingga, kembali normal. antara menjadi 6 kilometer.
"Kondisi udara di enam kabupaten dan kota di Kepri kembali normal sejak dua hari terakhir," ujarnya.