Sabtu 22 Jun 2013 13:36 WIB

Pantau Penyaluran BLSM, Menag Sambangi Kantor Pos Bogor

Rep: hannan putra/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali.
Foto: Antara/Syaiful Arif
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Tidak seperti hari biasanya, Sabtu (22/6) Kantor Pos Cabang Pekayom di Jalan Raya Bogor Km. 27 Jakarta Timur pagi itu sudah dipadati warga. Memang, hari ini kantor pos tidak libur, meski tidak melayani warga yang ingin berkirim surat.

Petugas Kantor Pos khusus bertugas melayani penerima bantuan langsung sementara masyarata (BLSM) sebagai salah satu kompensasi kenaikan harga BBM. Mentri Agama, Suryadharma Ali memantau proses tersebut dan sempat memberikan langsung dana BLSM tersebut kepada masyarakat.

Kehadiran Menag juga didampingi Sesdirjen Kemenag dan Kepala Area Ritel Jasa Keuangan. Dalam sambutannya, Menag menyampaikan bahwa masyarakat hendaklah mensyukuri bantuan tersebut. “Mari ini disyukuri, semoga dapat meringankan warga,” jelas Menag.

Kepala Kantor Pos Pekayom, Gengsribel mengatakan warga sangat antusias dan senang menyambut uluran bantuan tersebut. “Kebanyakan mereka tadi mengatakan kalau bisa (jangka waktunya) lebih dari empat bulan,” jelas Gengsribel.

Gengsribel mengatakan, pembagian BLSM untuk Jakarta Timur sebesar 57.141 warga. Hanya saja kantor posnya yang menjadi salah satu rayon di Jakarta Timur hanya mendapat jatah melayani 3.657 warga.

Untuk mempermudah pendataan warga yang menerima BLSM, dilakukan juga pendataan secara online.“Jadi semua data sudah bisa masuk di server secara nasional. Sehingga pembayarannya bisa di kantor pos mana saja,” jelasnya.

Diantara warga yang mengantri, terlihat senyum harap di rona wajah mereka. Seperti halnya dua wanita paruh baya, Sumarni dan Fitriati.

“Alhamdulillah saya dapat jua dek, walau saya didata sudah cukup lama,” jelas Sumarni. Ia mengaku sudah masuk dalam data penerima bantuan sejak suaminya meninggal. Namun ia mengaku baru hari ini bisa dipanggil untuk mendapatkan bantuan.

“Saja sudah dapat tiga kali. 300 ribu dek,” jelas ibu lainnya, Fitriati. Ibu tersebut mengatakan, setahun yang lalu ia mendapatkan bantuan tiga kali, namun terhenti. Baru d iera Jokowi ia bisa menerima lagi. “Alhamdulillah dek, buat tambah-tambah biaya sekolah anak."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement