REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengganti bajaj-bajaj tua di Ibu Kota dengan bajaj listrik yang ramah lingkungan.
"Bajaj listrik ini dari Swedia, namanya Zbee. Mereka sudah menawarkan kepada kita. Sejauh ini, yang saya lihat bajaj listrik itu lebih bagus dan harganya juga tidak mahal," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (20/6).
Meskipun demikian, sambung pria yang akrab disapa Ahok ini, keputusan tergantung pada pemilik bajaj. Pemerintah, menurut dia, tidak akan memaksa para pemilik bajaj untuk menggantinya dengan bajaj model baru itu.
"Semuanya terserah para pemilik bajaj, mau mengganti bajajnya atau tidak. Tapi kalau menurut saya, ini bisa dijadikan peluang bagi kita untuk dapat menikmati transportasi yang lebih baik dari sebelumnya," ujar Basuki.
Basuki juga mengaku telah meminta pihak Swedia untuk membawa contoh kendaraan tersebut ke Jakarta untuk dilakukan uji kelayakan kendaraan sevara langsung. "Mereka (Swedia) bilang sudah mengirimkan bajaj contohnya ke kita, dan diperkirakan akan tiba pada bulan Juni ini. Saya ingin lihat bajaj itu secara langsung, sekaligus mengetahui sejauh mana ketahanannya," tutur Basuki.
Menurut Basuki, bajaj listrik tersebut sudah pernah digunakan sebelumnya oleh pihak Ancol, akan tetapi kini sudah tidak dipakaai lagi. "Padahal, saya ingin lihat berapa lama daya tahan listriknya ketika beroperasi," ujar Basuki.
Sebagai informasi, bajaj listrik tersebut diproduksi oleh perusahaan asal Swedia yang bernama Clean Motion. Bajaj listrik yang dikenal dengan sebutan Zbee itu akan diproduksi di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang.